ATLET sepakbola berisiko mengalami cedera tulang belakang, seperti halnya dialami penyerang Brasil, Nyemar Jr. Pemain sepakbola lain juga punya risiko tinggi terhadap cedera tersebut.
Andri Maruli Tua Lubis, MD, PhD, spesialis tulang belakang dari RSCM mengatakan bahwa pada atlet, cedera tulang belakang terjadi akibat olahraga dengan kontak yang cukup keras. Inilah yang menyebabkan benturan.
(Baca: Kalah, Risiko Serangan Jantung Warga Brasil Meningkat) "Kalau seseorang yang berprofesi sebagai atlet atau orang yang memiliki hobi berolahraga
high contact dan kompetitif, dia berisiko mengalami cedera parah. Sebab, olahraga
high contact sudah pasti ada benturan keras dengan pemain lain, di sini lah bahayanya," kata Andri, saat dihubungi
Okezone, Rabu (9/7/2014)
"
American football dan
Australian football itu contoh berisiko mengalami cedera parah. Lebih dalam ialah
Australian football," imbuhnya.
Meski begitu, cedera tulang belakang sebenarnya tidak berisiko pada profesi atlet semata. Mereka yang bukan atlet, cedera umumnya terjadi karena kecelakaan lalu lintas.
"Selain permainan olahraga
full contact, mereka yang tidak memakai
helm juga berisiko mengalami cedera parah," tutup Andri.
(fik)