Saat sedang fokus bekerja, tiba-tiba ada dering pesan WhatsApp. Tak berapa lama muncul notifikasi email masuk. Dan, biasanya kita akan reflek untuk membaca pesan beberapa menit, lalu kembali bekerja lagi.
Gangguan kerja seperti ini memang sering terjadi. Tapi tahukah, hasil kerja Anda bisa lebih baik daripada saat tak ada gangguan? Dalam studi terbaru, peneliti mendapati bahwa gangguan kerja menurunkan kualitas kerja.
Tak dipungkiri memang bahwa kini gangguan kerja makin banyak muncul. Mulai dari notifikasi sosial media, email masuk, dering telepon, dan ajakan obrolan teman sebelah. Akibatnya menyelesaikan pekerjaan lebih lama dan kurang optimal.
"Penelitian ini melihat langsung bahwa kualitas pekerjaan terkait dengan yang terjadi di dunia nyata,"tutur Erik Altmann, profesor psikologi dari Michigan Stae University yang terlibat dalam penelitian ini seperti dikutip laman Today, Jumat (18/7/2014).
Gangguan kurang dari satu menit sudah cukup memengaruhi memori jangka pendek. Bahkan, menurut Altmann, gangguan yang terjadi 2,7 detik sudah cukup menggandan tingkat kesalahan karena mengganggu serangkaian berpikir. Jika biasanya kesalahan sebesar 2 persen kini berlipat jadi 4 persen.
Penelitian serupa pun pernah dilakukan oleh Cyrus Foroughi mahasiswa tingkat doktoral di George Mason University. Ia mengajak sejumlah orang untuk mengikuti tes esai dalam tiga kondisi berbeda. Kondisi pertama tes tak diganggu, kondisi kedua gangguan diganggu, pada kondisi ketiga diganggu sebanyak tiga kali.
Hasilnya mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Altmann, dimana kurang dari satu menit gangguan bisa memengaruhi kerja. "Dan sebagian besar interupsi di dunia nyata saat bekerja berlangsung dari 10-15 menit dan bisa juga 10-15 detik," tambah Foroughi.
(Gabriel Abdi Susanto)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.