Liputan6.com, Jakarta Bagi seorang manusia kesehatan adalah hal utama. Apa artinya kaya raya namun sakit-sakitan? Harta yang dimiliki jadi berarti.
Namun inilah ironi yang terjadi di Indonesia. Upaya masyarakat menjaga kesehatan berada di nomor kesekian dibandingkan memenuhi kebutuhan hidup lainnya.
Tak heran jika penyebab kematian masyarakat Indonesia tahun 2007 sekitar 59,5% disebabkan penyakit tidak menular seperti stroke, hipertensi, diabetes, kanker, paru seperti dikutip laman Kementerian Kesehatan RI, Jumat (18/7/2014).
"Orang Indonesia tidak meletakkan kesehatan sebagai prioritas. Rumah, inilah yang ingin dicapai sebagian masyarakat Indonesia. Ini tidak salah, rumah memberikan kenyamanan," tutur Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM (K) di sela-sela diskusi media "Bersama Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker" Kamis (17/7/2014).
"Ini harus diubah, kesehatan seharusnya berada di hulu perekonomian di hilir," tambah Dr. Nila.
Untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas masyarakat harus segera mengubah gaya hidupnya lanjut Dr Nila. Diantaranya dengan rutin berolahraga, tidak merokok dan makan makanan bergizi.
Sebagai perbandingan, di negara maju penyebab kematian terbesar tidak disebabkan oleh penyakit. Berdasarkan informasi yang Dr Nila dapatkan dari kolega dokternya usai mengikuti seminar di Perancis, penyebab kematian orang Swis adalah bunuh diri, minuman beralkohol dan kecelakaan.
Menurut analisis Dr Nila, hal tersebut disebabkan karena masyarakat negara maju sudah meletakkan menjaga kesehatan sebagai hal yang penting, sehingga kematian karena penyakit memiliki persentase rendah.
(Gabriel Abdi Susanto)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.