Menurut ilmu psikolog, mengatakan maaf akan membuat segala hal menjadi lebih baik.
Liputan6.com, Jakarta `Maaf` menjadi salah satu kata tersulit untuk diucapkan. Memiliki salah sebesar apa pun, kita berusaha untuk tidak lebih dulu meminta maaf, dan justru menunggu orang lain melakukan hal tersebut ke diri kita. Menurut ilmu psikolog, mengatakan maaf akan membuat segala hal menjadi lebih baik.
Laporan terbaru dari jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences (PNAS), menyebutkan, sebuah permintaan maaf terlontar dari mulut orang yang berbuat salah dan diucapkan dengan penuh keikhlasan, serta kesadaran atas kesalahannya, akan membuat orang yang disakiti mengurungkan niat untuk membalas dendam. Bahkan, untuk terus menyalahkan orang tersebut, si korban tidak akan mampu melakukannya.
Psikolog yang terdiri dari tiga universitas di Amerika Serikat (Miami, Minnesota, dan UCLA di California), mempelajari 337 orang dewasa yang berada di posisi memiliki potensi merusak. Kemudian, mereka menganalisa efek dari hubungan ketika para pelanggar mencoba untuk membuat sesuatu terhadap korban. Dan, hanya dengan mengatakan maaf sembari memberikan hadiah seperti bunga, membuat semua berakhir indah.
"Korban merasa orang lain masih menghargai arti sebuah hubungan, dan kemungkinan tidak akan melakukannya lagi," kata para peneliti seperti dilansir Daily Mail, Selasa (15/7/2014)
(Gabriel Abdi Susanto)