Pages

Rabu, 12 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Dog-Lovers' Tees.

Unleash yourself and shop our special collection of tees and accessories for you and your pooch.
From our sponsors
Jika Dilakukan Ibu di Bawah Usia 35 Tahun, Keberhasilan Bayi Tabung Bisa 50%
Mar 12th 2014, 04:30

Jakarta, Belakangan makin banyak orang tua yang mencoba melakukan prosedur bayi tabung. Prosedur ini tampaknya menjadi satu-satunya opsi bagi pasangan yang begitu mendambakan anak tapi mandul atau kesuburannya terganggu karena penyakit tertentu. Namun perlu diketahui jika tingkat keberhasilan bayi tabung sangat ditentukan usia si ibu.

"Kalau (usia ibu) di bawah 35 tahun presentase keberhasilannya 45-50%. Kalau usia 35-38 tahun antara 30-35%. Untuk usia 38-40 tahun 25-30%, dan di atas 40 tahun antara 20-25%," papar dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG Morula IVF Clinic Jakarta ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (12/3/2014).

Sepakat dengan dr Ivan, dr Aryando Pradana, SpOG dari RSIA Bunda Menteng dan Morula IVF Clinic Jakarta juga mengatakan peluang keberhasilan bayi tabung tertinggi bisa didapat dari calon ibu yang berusia di bawah 30 tahun.

Sedangkan dr R. Muharam dari Klinis Yasmin RSCM dan RS Hermina Jatinegara menambahkan di usia 40-43 tahun, peluang keberhasilan seorang wanita saat melakukan program bayi tabung bisa menurun drastis hingga mencapai 8 persen.

Itu artinya semakin tua usia si ibu ketika melaksanakan program bayi tabung, maka semakin kecil juga peluang keberhasilan program tersebut.

"Dibanding ayah, usia ibu jauh mempengaruhi hal ini. Karena akan terjadi penurunan angka cadangan telur dengan semakin bertambahnya usia, (bahkan) pada usia 30-35 tahun akan terjadi penurunan yang signifikan," timpal dr Ivan, yang dikenal sebagai ahli bayi tabungnya Indonesia tersebut.

Kendati begitu, dr Aryando mengatakan ada teknik baru bayi tabung yang sedang dikembangkan di kliniknya. Teknik ini nantinya memudahkan para perempuan yang belum menikah agar bisa menyimpan sel telurnya.

Sejak tahun 2011, Morula Clinic IVF juga telah menerapkan teknologi bayi tabung baru bernama Kultur Blastocyst. Berdasarkan data dari Swedia, teknologi ini memungkinkan dokter untuk memilih embrio yang lebih matang sebagai 'material' dari bayi tabung.

Dengan mentrasfer embrio single pada tahap Blastocyst, akan dihasilkan angka kehamilan yang cukup tinggi sekaligus mengurangi jumlah kehamilan multiple (kembar yang akhirnya berisiko tinggi).

(lil/vit)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
113342_105721_kista.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions