TEMPO.CO, Jakarta - Penulis buku Catatan Hati Seorang Istri (CHSI), Asma Nadia, mengatakan bahwa kisah CHSI sebenarnya adalah kisah nyata. "Tapi itu buka kisah pribadi saya ya," katanya di rumahnya, Depok, pada 9 Jui 2014.
Buku yang sudah disinetronkan dengan judul yang sama ini mendapat banyak sekali komentar dari teman, sahabat atau pembacanya. Ada yang merasa kasihan terhadap si tokoh utama, ada pula yang memperolok Hana, si tokoh utama itu terlalu bodoh sebagai perempuan.
Asma menjelaskan, kisah pada buku yang ditulisnya itu diambil dari berbagai kisah yang diceritakan atau dicurhatkan oleh teman, atau pembacanya. "Curhat dan kisah itu sangat menyentuh saya. Maka saya minta izin untuk dikisahkan pada novel saya," kata penulis buku Emak Ingin Naik Haji yang sudah diangkat ke layar lebar ini.
Menurut ibu dua anak ini, sebenarnya kisah yang dialami Hana belum seberapa. Di kehidupan nyata yang dialami para koleganya itu masih banyak kisah yang lebih menyayat hati.
Salah satu curhat yang ia pernah dengar adalah cerita seorang anak tentang ibunya. Pengalaman ibunya yang sangat sabar saat ayahnya itu berselingkuh dengan pembantu rumah tangga, tetangga, teman SMA hingga pelacur, bahkan tidak pernah memberikan nafkah kepada keluarga, menyentuh hati Asma. Apalagi sang ibu bertahan dan tidak meminta cerai hingga umur pernikahan 25 tahun lebih.
Kisah lain ada pula suami yang tega selingkuh dan meninggalkan keluarga, mengambil asuransi pendidikan anak, dan menggadaikan rumah yang ditinggali keluarganya. (Baca :Dewi Sandra Senang Film 99 Cahaya Tembus 1 Juta )
Sang istri sampai harus sujud memohon kepada petugas bank agar tidak diusir dari rumah itu, di saat suaminya nikah siri dengan orang lain. Lalu dalam kisah lain, pernah pula sang istri disuruh untuk mencuci pakaian dalam selingkuhan sang suami dan ia mau melakukannya.
Saat istri itu bertemu dengan selingkuhan sang suami, ia tidak membalas dengan teriakan dan amarah, namun tetap sabar menghadapinya. "Banyak wanita yang jauh lebih sabar daripada tokoh Hana," kata Asma, pendiri Forum Lingkar Pena ini
Mendengar cerita itu, Asma sendiri bertanya tanya, mengapa para wanita itu mau disakiti? Ia berpikir bahwa wanita tidak layak diperlakukan seperti ini. Tapi perempuan yang ditemuinya sebagian besar memilih sabar dengan kekuatan doa. Dan kekuatan sabar dan doa itu bisa menyadarkan suami hingga ia kembali setia kepada istri. "Mungkin dengan cara itu Allah mengajarkan saya kesabaran,"kata ibu dua anak ini.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler
Kiat Sukses Nurhayati Subakat Kembangkan Wardah
Cara Murah dan Alami Atasi Jerawat
Napicraft di JCC, Ada Koleksi Perhiasan Ibu Negara
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.