Wanita terpojokkan dengan pilihan nikah siri (Foto: gemstoneuniverse) FENOMENA nikah siri bukan baru setahun dua tahun terjadi di masyarakat. Nyatanya, mayoritas wanita tidak akan mau dinikahi siri, bila membuat pilihan dengan akal sehat.
Acap terdengar kabar nikah siri di kalangan artis, belakangan adalah mantan pasangan Jane Shalimar-Didi Soekarno. Sebelumnya juga ada Angel Lelga dan Machica Mochtar. Tidak salah jika disebut bahwa nikah siri sebenarnya bukan hal baru.
Psikolog Kasandra Putranto dari Kasandra Associates mengatakan bahwa mayoritas wanita pada dasarnya tidak akan memilih untuk mau dinikahi siri. Nikah siri bukan menjadi pilihan, melainkan seperti sebuah "jebakan". (Baca: Tak Masalah Nikah Siri, Asalkan...)
"Pilihannya, nikah atau tidak nikah. Karena satu dan lain hal, wanita akhirnya terjebak dengan nikah siri karena yang penting menikah dulu, tidak tahu konsekuensi dari apa yang dilakukan," katanya kepada Okezone lewat telefon, baru-baru ini.
Kasandra mencontohkan kasus nikah siri Machica Mochtar. Menurutnya, artis tersebut awalnya tidak mengetahui nikah siri dan dampaknya. Nyatanya, wanita yang melakukan nikah siri kerap dihadapkan pada janji bahwa hal tersebut dapat meringankan bebannya daripada hidup tanpa pendamping. (Baca: Status Tidak Jelas, Pikir Lagi Kalau Mau Nikah Siri)
"Wanita menikah siri bukan berdasarkan pilihan. Memilih tapi sebenarnya tidak, posisi itu sudah disudutkan padanya," imbuhnya.
Bila nikah siri menjadi pilihan, Kasandra yakin sebagian besar wanita tidak akan mengambilnya. Nikah siri dilakukan lantaran ketidaktahuan wanita terhadap konsekuensinya, juga alasan karena terpojokkan hanya dengan pilihan tersebut. (Baca: Nikah Siri, Jangan Sampai untuk Legalisasi Seks)
"Pikirnya, daripada enggak menikah. Coba kita adakan survei, apakah wanita tahu betul tentang nikah siri dan konsekuensinya? Kalau enggak, dugaan saya benar bahwa wanita tidak memilih nikah siri, tapi tersudutkan. Kalau ada pilihan nikah legal, pasti wanita memilih itu," simpulnya. (ftr)