Pages

Rabu, 02 Juli 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Discover Business Apps

Top 25 most popular web-based apps for small business on the GetApp marketplace
From our sponsors
Hati-hati, Kesalahan Saat Sahur Bisa Jadi Penyebab Kegemukan Saat Berpuasa
Jul 2nd 2014, 02:00

Jakarta, Meskipun makan sahur dianggap sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi selama seharian berpuasa, bukan berarti lantas Anda bisa makan sebanyak-banyaknya. Apalagi jika Anda ingin menurunkan berat badan. Kesalahan-kesalahan saat sahur bisa membuat berat badan kian meningkat, lho.

"Cadangan energi memang berasal dari makanan saat sahur, sehingga makanan saat sahur itu harusnya jumlah dan daya tahannya di lambung itu bisa mempertahankan kesediaan energi di saat kita tidak bisa makan. Tetapi kalau konsep 'makan sebanyak-banyaknya' itu juga tidak tepat," tegas Rita Ramayulis, DCN, MKes, dosen jurusan Gizi Poltekkes II Jakarta, kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (2/7/2014).

Mengapa makan sebanyak-banyaknya tidak dianjurkan saat sahur? Menurut Rita hal ini berkaitan dengan bagaimana tubuh melakukan proses pencernaan setelah makan sahur. Semakin jumlahnya besar dan semakin membuat lambung penuh, maka membuat proses metabolisme makin sulit. Sehingga pada akhirnya justru timbul reaksi-reaksi negatif di dalam tubuh seperti malas, lemas dan loyo.

"Jadi prinsip yang benar adalah bagaimana energi yang kita peroleh saat sahur itu bisa menjaga kestabilan energi saat kita tidak mengasup makanan atau berpuasa, tanpa membuat basal metabolisme kita terganggu," tutur Rita.

Prinsip 'makan sebanyak-banyaknya' juga tidak mungkin dilaksanakan karena kemampuan lambung seseorang memiliki batas, jadi seseorang faktanya tidak bisa makan apa saja ketika sahur. Terlebih sahur dilakukan pada jam di mana seseorang tidak sedang memiliki nafsu makan yang baik.

Rita menyebutkan jika ada orang yang justru menjadi gemuk ketika berpuasa, maka aktivitasnya saat sahur memiliki kontribusi. Hal ini terjadi ketika pemilihan makanan saat sahur lebih banyak yang berlemak. Seperti diketahui, lemak menghasilkan energi 9 kilokalori per 1 gramnya. Risiko kegemukan ini bertambah jika jenis lemak yang dipilih adalah lemak yang sulit dicerna oleh tubuh kita.

"Apalagi kalau setelah itu dia tidak langsung melakukan aktivitas fisik, tapi tidur. Nah, kebiasaan ini memang berisiko terjadi peningkatan berat badan," lanjutnya.

Ahli gizi lulusan University of Sydney, Australia, Leona Victoria Djajadi, BSc, MND, berpesan untuk mencegah kegemukan maka saat sahur penting untuk menghindari asupan 'miskin' nutrisi seperti snack-snack, kerupuk, permen, sirop dan jus buah komersial. "Asupan tersebut hanya membuat kita menumpuk kalori tanpa kontribusi nutrisi apapun," ucapnya.

(ajg/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
090137_makandiet.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions