Namun ternyata, masih ada 12 istilah kesehatan terkait dengan penyakit jantung.
Liputan6.com, Jakarta Pasien penyakit jantung koroner diimbau untuk tidak kebabalsan dalam menyantap hidangan khas Idul Fitri. Sah-sah saja bila ingin menyantap beragam penganan yang tersaji, tapi harus diperhatikan juga kuantitasnya.
"Jangan mentang-mentang selama puasa makannya terjaga, lalu pas Idul Fitri semuanya disantap begitu saja, atau kalap. Pasien jantung koroner, harus memerhatikan juga jenis makannya, tidak semua bisa disantap begitu saja," kata Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Dr Santoso Adhiwana, SpJP kepada Health Liputan6.com ditulis Sabtu (26/7/2014)
Berhubung kebanyakan jenis makanan yang dihidangkan terbuat dari santan atau diolah dengan cara digoreng, maka pasien jantung koroner harus pintar dalam mengerem kegiatan makannya. Terlebih bagi mereka yang kolesterolnya tergolong tinggi.
"Seringkali penyakit jantung koroner ini berkaitan dengan diabetes melitus, maka konsumsi makanan yang mengandung gula juga harus diperhatikan. Boleh memakannya, tadi tidak rakus. Jangan berlebihanlah, harus pintar dalam membatasinya," kata Santoso menambahkan.
Berhubung penyakit jantung koroner rentan kambuh, dianjurkan bagi para pasien untuk senantiasa membawa obat-obatannya. Sehingga, begitu kambuh, tinggal menaruh obatnya di bawah lidah.
"Obat juga harus diperhatikan. Karena cara makannya pun berbeda-beda. Ada yang dua kali, ada juga yang lima kali. Dan letak obat itu jangan jauh-jauh. Dikantongin saja," kata Santoso menekankan.
(Gabriel Abdi Susanto)