Jakarta, Saat lapar atau kenyang, tubuh pastinya langsung memberi sinyal. Nah, proses tersebut dipengaruhi oleh kerja dua hormon yang terdapat dalam hipotalamus yaitu hormon leptin dan ghrelin.
Dijelaskan dosen jurusan gizi di Politeknik Kesehatan Jakarta II, Rita Ramayulis, DCN, MKes, dalam keadaan kenyang, tubuh akan membentuk hormon leptin. Hormon inilah yang membuat kita menjadi tidak nafsu makan.
"Jadi kalau kita makan lalu merasa nggak enak makanannya itu hormon leptinnya normal karena kan fungsi hormon ini untuk memberi sinyal agar kita nggak mau makan sehingga nafsu makan diturunkan," tutur Rita saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (27/6/2014).
Namun, dikatakan Rita kadar hormon leptin pada tubuh orang gemuk cenderung lebih rendah. Sehingga, ketika makan dan sudah kenyang dia tetap saja masih mampu menampung asupan karena leptin yang bertugas menurunkan nafsu makan tidak dikeluarkan.
"Jadinya dia makan terus padahal lambungnya sudah penuh. Kurangnya hormon leptin ini bukan karena genetik ya, tapi karena leptin ini menjadi resisten akibat pola makan yang dianut salah," tegas Rita.
Sebaliknya, hormon ghrelin banyak ditemukan pada orang dengan tubuh kurus. Dicontohkan Rita, pada penderita anoreksia, hormon ghrelin yang dimiliki sudah tidak berfungsi dan penyebabnya adalah pola makan yang tidak benar.
"Orang kurus terlahir dengan hormon ghrelin rendah? Nggak juga. Contohnya model kalau dia punya kekhawatiran besar terhadap makanan lama-lama dia akan takut lihat makanan. Nanti lama-lama karena takut, dia jarang makan hingga ghrelinnya makin resisten," papar Rita.
(rdn/up)