KESEHATAN gigi dan mulut, khususnya pada anak seringkali dinilai sepele. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus terus dilakukan agar kerusakan gigi dan jaringan pendukungnya bisa dihindari. Belum lagi seiring dengan meningkatnya usia risiko kerusakan gigi itu makin meningkat.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, perhatian yang serius dan berkelanjutan perlu dilakukan dari banyak pihak. Hal itu dimulai dari dokter gigi dan perawat gigi, orangtua, guru, pemerintah, dan pihak swasta.
Salah satu usaha yang sudah dan harus terus dilakukan untuk mengatasi masalah itu ialah mengaktifkan program usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS). Pepsodent sendiri selaku brand pasta gigi membantu dengan mengadakan school program guna membantu mengaktifkan UKGS di seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat.
"Banyak yang masih kurang menyadari bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya. Langkah awalnya itu ialah menyikat gigi dengan teratur untuk menciptakan hidup lebih baik. Sebaliknya, sakit gigi akan bisa menghambat produktivitas," kata Drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc, Professional Relationship Manager Oral Care PT. Unilever Indonesia Tbk saat sambutan acara bertema "Kick Off School Program Bandung" di SDN 32, Griba, Antapani, Bandung, Selasa (11/3/2014).
"Pepsodent sendiri sadar perlunya komitmen dan edukasi berkelanjutan. Namun, kami tidak bisa bekerja sendiri dan butuh didukung banyak mitra, mulai dari Politeknik Kesehatan Bandung dan Puskesmas. Dan school program ini bukti komitmen kita memberi pelatihan guru SD, TK, PAUD, siswa sebagai dokter gigi kecil, sehingga dapat memberi kontribusi kesehatan gigi, khususnya di Jawa Barat. Juga, mengaktifkan UKGS sehingga menciptkaan generasi yang sehat di sekolah-sekolah," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Drg. Sri mulyati M Kes, Ketua Panitia Pelatihan Kader dari Politeknik Kesehatan Bandung menerangkan, "Di Jawa Barat sudah melakukan pelatihan kepada guru SD, PAUD, dan TK agar memiliki pengetahuan sebanyak 7.900 kader. Di mana sudah ada 200 di Bandung dan tahun ini akan tambah 100 kader. School program pada tahun ini berlangsung di 26 kota dan kabupaten, jadi 260 kader yang akan kami hasilkan. Dasar pemikirannya kami melakukan itu karena kesakitan gigi dan mulut tinggi di masyarakat. Dengan meningkatnya pengetahuan sangat diperlukan, hal itu akan terjawab lewat school program. Caranya, sikat gigi setelah makan saat pagi dan malam sebelum tidur."
Hal senada juga disampaikan Dr. Ahyani Raksanagara M.Kes, Kepala Dinas Kota Bandung. Dia berharap program ini bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Diharapkan juga bisa terus berkelanjutan sampai tahun-tahun berikutnya.
"Sakit gigi bertengger di 20 besar masalah kesehatan di sini. Sebanyak 50 persen anak setelah diperiksa, ternyata masalah gigi itu memang ada. Diharapkan dengan intervensi school program bisa mengubah perilaku anak-anak dan dokter gigi bisa memberikan teman-temannya dan orangtuanya. Hal itu karena mendidik anak adalah investasi SDM yang baik untuk masa depan, semoga program ini memberi manfaat. Dimulainya program tahun ini semoga bisa menambah kader kesehatan gigi dan berkelanjutan," tutupnya sambil membuka acara.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.