TERNYATA, kekurangan zat besi pada anak yang sedang tumbuh menuju remaja tak bisa disepelekan. Apa pasal?
Menurut Dr.dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, dokter spesialis gizi, kekurangan zat besi pada anak yang tumbuh remaja akan menghambat proses belajar di sekolah dan mencapai prestasi yang maksimal. Selain itu, membuat anak jadi tak berenergi dan mudah lelah.
"Anak kekurangan zat besi efeknya panjang sekali. Mau dia masih kecil, remaja, atau dewasa. Zat besi itu kan untuk memproduksi sel darah merah yang pada akhirnya oksigen dikirim ke seluruh tubuh. Tetapi saat zat besi kurang, otomatis oksigen yang seharusnya terkirim ke seluruh tubuh jadi berkurang. Dan saat oksigen ke organ otak yang digunakan untuk mengolah informasi berkurang, hal itu akan membuatnya mengantuk, tidak ada energi, dan menurunkan konsentrasi. Kalau sudah sudah begitu, pasti akan menurunkan aktivitas untuk belajar. Dan kalau sudah seperti itu, bagaimana anak mau pintar dan berprestasi," katanya dalam acara bertema "Peluncuran Sangobion Femine 30 Hari Aktif & Segar: Edukasi Pentingnya Kecukupan Zat Besi pada Saat Menstruasi" di Pad@28, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dengan demikian, tambah dia, para orangtua mau tak mau harus mencukupi kebutuhan zat besinya. Apalagi bagi wanita yang sudah siap menikah dan ingin memiliki anak. Zat besi yang cukup merupakan syarat untuk memudahkannya mendapatkan kehamilan.
"Para orangtua harus memberikan makan dengan jumlah makan cukup, jenis makannya juga banyak. Perbanyak memberikan sayuran warna hijau gelap, daging berwarna merah, atau hati sapi dan ayam. Mereka banyak memberikan zat besi untuk tubuh anak Anda," tutupnya. (tty)