Pages

Jumat, 18 Oktober 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Fun with Brazilian Portuguese

Learn the tips and tricks to speak colloquial Portuguese in a natural and confident manner. Enroll today for just $69!
From our sponsors
Hati-hati, Bayi Tahu Anda Sedang Berpura-pura!
Oct 18th 2013, 00:32

Berita Terkait

TEMPO.CO, Montreal - Jika Anda senang lalu bertepuk tangan, semua orang pasti akan tahu perasaan Anda. Tapi jika Anda diam dan tak mengungkapkan perasaan Anda dengan gerakan anggota badan lain, siapa yang bisa menebaknya?

Penelitian terbaru dari Concordia University membuktikan, bayi Anda bisa melakukannya. Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Infancy: The Official Journal of the International Society on Infant Studies, peneliti Diane Poulin-Dubois dan timnya menunjukkan bahwa bayi dapat mendeteksi emosi seseorang. Mereka membuktikan bayi memahami bagaimana makna dari pengalaman secara langsung terkait dengan ekspresi yang mengikutinya.

"Bayi tidak dapat tertipu dan percaya sesuatu yang menyebabkan sakit akan menjadi sebaliknya," kata profesor psikologi Poulin-Dubois. "Orang dewasa sering menunjukkan wajah sebaliknya setelah sesuatu pengalaman negatif terjadi pada bayinya, tapi mereka tahu yang sebenarnya."

Untuk melakukan penelitian, ia dan kandidat PhD Sabrina Chiarella merekrut 92 bayi berusia 15 dan 18 bulan. Dalam uji laboratorium, bayi menyaksikan aneka reaksi emosional dari relawan dewasa, dari reaksi yang sebenarnya hingga reaksi kesakitan saat berpura-pura menyakiti jarinya .

Pada bayi berusia 15 bulan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam reaksi terhadap peristiwa ini, tapi menunjukkan empati melalui ekspresi wajah sedih. "Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang hubungan antara ekspresi wajah setelah pengalaman emosional adalah kemampuan yang belum berkembang pada tahap itu," katanya.

Pada bayi usia 18 bulan, jelas terdeteksi ketika ekspresi wajah tidak cocok dengan pengalaman yang dilaluinya. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat wajah peneliti dan memeriksa kembali lebih sering pada wajah pengasuh di ruang itu untuk 'mengkonfirmasi' apa yang dilihatnya.

"Mereka juga menunjukkan empati terhadap orang hanya ketika wajah sedihnya muncul untuk alasan yang dibenarkan, yaitu, hanya ketika peneliti sedih atau kesakitan saat ia seharusnya merasakannya," katanya.

SCIENCE DAILY | TRIP B

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions