OSTEOPOROSIS merupakan suatu keadaan, di mana tulang menjadi keropos, tanpa merubah bentuk atau struktur luar tulang, tetapi daerah di dalam tulang menjadi berlubang-lubang sehingga mudah patah. Sudahkah Anda mengantisipasi osteoporosis dari sekarang?
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dr. Bambang Setyohadi, SpPD-KR mengatakan terjadinya osteoporosis betul-betul seperti pengeroposan pada kayu yang sudah tua. Umumnya, tulang bisa mengalami pengerusakan, tetapi akan terjadi perbaikan kembali.
"Pada orangtua yang sudah menopause atau orangtua, pengerusakan tulang-tulang lebih aktif dibandingkan perbaikannya, sehingga menyebabkan defisit tulang," jelasnya pada konferensi pers bertema "Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia 2013" di RS Medistra, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2013).
Dia menjelaskan bahwa dampak terburuk dari osteoporosis mengakibatkan patah tulang yang terasa sakit dan nyeri. Bila sudah mengalami patah tulang, menurut dr. Bambang, seseorang akan lebih sering terbaring.
"Bila sudah lebih sering terbaring, maka akan berisiko terkena infeksi paru-paru. Infeksi paru-paru merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada orangtua," lanjutnya.
Sementara, dr. Bambang mengatakan, masyarakat saat ini memang sudah mulai peduli terhadap osteoporosis, tetapi pemahamannya masih kurang. Oleh karena itu, edukasi mengenai pencegahan dan pengobatan penting ditingkatkan untuk melawan osteoporosis.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: