RAMBUT rontok merupakan pengalaman tak menyenangkan wanita yang menjalani terapi kanker payudara. Kendati demikian, sebenarnya Anda bisa mencegah hal itu dengan memilih terapi
targeted therapy sebagai gantinya.
Ya, pasalnya terapi targeted therapy ini hanya menyerang molekul spesifik sel kanker seseorang. Pendekatan ini sangat berbeda jauh bila dibandingkan terapi kanker payudara dengan kemoterapi, yang kerap memberi efek samping kerontokan rambut, gangguan pencernaan dan lain lain.
"Tidak seperti kemoterapi menghajar semua sel yang membelah, sehingga membuat kerontokan rambut, gangguan pencernaan dan gangguan darah. Targeted therapy merupakan jenis pengobatan yang menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menggangu molekul target spefisik yang diperlukan untuk karsinogenesis dan pertumbuhan tumor. Jadi pasien kanker payudara yang mengikuti terapi targeted therapy ini tidak akan memberi efek kerontokan rambut pada wanita, atau tidak akan memberi efek samping seperti orang yang menjelani kemoterapi," kata Dr. Ronald A. Hukom, MHSc, SpPD-KHOM, dari Divisi Hematologi & Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara yang bertema Breast Cancer Awareness; Early Detection with Spot It Yourself, di F(X) Cone Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2013.
Ditambahkannya, keberhasilan dari terapi jenis ini sangat tinggi yaitu lebih dari 80 persen. Kendati demikian, untuk bisa mendapat terapi jenis ini dan cepat sembuh, pasien kanker harus memiliki status tubuh yang sesuai guideline dari orang yang bisa mengikuti terapi ini.
"Yang jelas kalau pasien kanker payudara mau sembuh, upayakan datang ke dokter dengan kondisi kankernya masih pada di stadium satu atau dua. Sebab, saat kondisi itu sudah sudah masuk stadium tiga atau empat, biasanya jalan yang diambil ada pendekatan kombinasi, yaitu operasi, kemudian kemoterapi dan radiasi,"terangnya. (ind)