Achmad Ubaidillah (Foto : Prabowo/Okezone) DUA minggu kedepan, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhanegara harus meningalkan tanah air. Pria yang akrab disapa Ubai itu harus terbang ke Jepang untuk meneruskan studi S-3 mengambil doktoral public policy di Yamaguchi University.
Ubai yang baru menjadi seorang bapak atas kelahiran putri pertamanya, harus meningalkan buah hati dan istri tercintanya, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro atau Jeng Reni di Yogyakarta.
"Saya ambil cuti satu bulan, sudah dua minggu lalu di sini (Indonesia), nanti kembali ke Jepang sebelum tanggal 15 Maret, dua minggu lagi ya," katanya saat ditemui di RSUP Dr Sarjito, Yogyakarta, Sabtu (1/3/2014).
Dia mengaku untuk mengambil cuti tidak mudah dilakukan karena harus menyelesai dua tugas 'berat' yang diberikan profesor sebagai dosennya. "Saya sampaikan ijin itu bulan Januari, ya alasannya istri melahirkan, tidak mudah harus selesain tugas berat," jelasnya.
Namun, setelah hampir satu bulan terselesaikan, ijin untuk cuti selama satu bulan keluar. "Tanggal 15 Februari kemarin pulang, ya besok 15 Maret balik lagi ke Jepang," katanya.
Perjalanan dengan pesawat ditempuh selama delapan jam. Sedangkan perbedaan waktu hanya selisih dua jam lebih dulu Jepang. "Kalau disini jam 14.00 ya disana jam 16.00 waktu Jepang. Sama seperti WIT, selisih dua jam," imbuhnya.
Ubai mengaku baru semester dua saat ini. Sehingga, untuk lulus S-3 nanti diperkirkan masih tiga tahun lagi kedepan. "Masih lama, Oktober 2016 lulusnya," kata dia.
Masih lama menimba ilmu, Ubai berencana memboyong anak dan istrinya ke Jepang. Namun, hal itu tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat ini. "Ya rencana itu ada, minimal ya setelah enam bulan usia si-baby (putrinya)," jelasnya. (tty)