Pages

Selasa, 04 Maret 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Potong Omongan si Kecil Matikan Proses Berpikir Anak
Mar 4th 2014, 08:43

SAAT anak masuk dalam fase ingin tahu segala hal, kondisi tersebut membuat si kecil pun bertanya apa saja yang ia lihat dan bercerita apa yang mereka di alami.  Para orangtua harus mau menanggapi dengan menjaga kontak mata dengannya. Hal itu sendiri sebagai salah satu cara menstimulasi anak agar fungsi kognisi, verbal dan lainnya berkembang.

Tetapi saat anak pada fase itu, banyak orangtua yang memotong cerita anaknya ataupun mengabaikannya begitu saja. Padahal, cara itu bisa menghambat kemampuannya untuk berkembang. Benarkah?

"Ya, saat anak bercerita atau sedang berbicara orangtua tidak boleh memotong bicara anak. Karena hal itu akan mematikan proses berpikir, menghambat untuk mengembangkan ide-idenya. Kenapa? Karena saat anak berbicara itu, sebelumnya secara tidak sadar si anak sudah menyusun konsep. Kemudian mewujudkannya dalam bentuk verbal. Jadi saat anak berbicara sebenarnya ia sedang melatih kemampuan dia. Dan saat orangtua memotong omongan anak, konsep yang sudah tersusun jadi hilang," jelas dr. Sudjatmiko, Sp. A( K), Msi, dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang dalam acara yang bertema Press Conference: Melalui 3 Langkah Cerdas, SUN Dukung Program 1.000 Hari Pemenuhan Gizi untuk Negeri, di Gedung PKK melati jaya, Pasar minggu, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014)

Lebih jauh, kata dia, kenapa orangtua tak boleh memotong omongan anak, hal itu bisa mematikan hubungan sel otaknya yang sedang mencoba saling terhubung saat si anak berbicara. Seperti diketahui, proses koneksi sel-sel diotak itu menentukan kualitas mereka di masa depan, kualitas mereka dalam mencerna informasi. jadi saat anak bercerita jangan dilarang meskipun cerita yang ia ceritakan tidak penting menurut orang tau.

"Saat anak bicara dipotong, sel otak yang ingin terhubung terganggu sebentar. Persis ketika orang dewasa ingin bicara dan ada yang memotong, saat kita ingin bicara lagi kita jadi lupa dengan apa yang ingin barusan dibicarakan. Mungkin untuk sesekali pada anak hal itu tidak berefek apa-apa, tetapi saat anak ingin berbicara atau bercerita selalu dipotong oleh ibu atau bapaknya. Kemampuan kognitif, verbal dan lainnya jadi tidak berkembang. Jadi, sebagai orangtua harus memberikan kesempatan untuk anak berbicara," imbuhnya.

"Saat Anda ingin memotong anak karena cerita anak tidak penting menurut Anda. Mungkin itu untuk Anda sebagai orangtua saja, tetapi ingatlah hal itu sangat penting untuk anak yang membutuhkan keterhubungan sel otak dan mengasah kemampuan kognitif, verbal dan lain-lain. Yang penting untuk menentukan kualitas anak Anda di masa depan," tutupnya. (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions