Qalbinur Nawawi - Okezone
Minggu, 16 Maret 2014 18:16 wib Ilustrasi ginjal, (Foto: Healthmeup)
MENINGKATNYA popularitas obat herbal saat ini membuat banyak orang mengonsumsinya dengan berbagai alasan kesehatan. Masyarakat yang terkena penyakit ginjal kronis juga mengandalkan obat herbal untuk penyembuhan. Tak jarang juga mereka mendatangi pengobatan alternatif dimana-mana demi mendapatkan kesembuhan.
Meski begitu, apakah memang obat herbal itu bisa menyembuhkan?
"Obat herbal itu di Kementerian Kesehatan belum masuk dikategori pengobatan. Obat herbal itu hanya pelengkap," terang dr. Tunggul D. Sitomorang, SpPD, KGH Kepala Instalasi Penyakit Dalam Ginjal Hipertensi RS PGI Cikini di acara bertema Chronic Kidney Disease & Aging, di Auditorium Bintang Toedjoe, Pulomas, Jakarta Timur, Minggu (16/3/2014)
Tunggul menambahkan, obat herbal dikonsumsi untuk tindakan pencegahan. Ia pun berpesan agar pengobatan dengan obat herbal tetap berhati-hati, apalagi untuk tujuan gangguan fungsi ginjal.
Kenapa harus berhati-hati? Tunggul lebih lanjut menjelaskan, karena penelitian juga belum menemukan apakah obat herbal itu bisa merusak organ, ataupun memperbaiki organ tubuh manusia. Sebab itu sekalipun seseorang mengonsumsi obat herbal, konsumsilah secara proporsional.
"Obat herbal itu muncul karena kebiasaan nenek moyang kita dulu memelihara kesehatan, dan bukan sebagai pengobatan utama mengobati penyakit kronis. Jadi, bila ingin mengobati penyakit kronis, disarankan memakai obat medis saja," tutupnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.