Liputan6.com, Jakarta Penelitian terbaru menyebutkan bahwa anak yang terlahir dari seorang ayah dengan usia tua, kemungkinan akan bertampang jelek ketika besar, dibanding anak yang terlahir dari seorang ayah berusia muda.
Antropolog dari Universitas Wina, Martin Fielder mengatakan kepada Sunday Times bahwa setiap 16 tahun akan terjadi percepatan mutasi sel ganda. Peneliti lain menemukan 25 mutasi sel sperma akan terjadi dalam kurun waktu 20 tahun. Tapi, pada usia 40 tahun, terjadi mutasi sperma sebanyak 65, dan pada usia 56 akan terjadi mutasi sel ganda kembali.
"Efeknya sangat terlihat, dari seorang anak yang lahir dari ayah berusia 22 tahun, 5-10 persen akan lebih menarik dibandingkan dengan anak yang lahir dari seorang ayah berusia 40 tahun," kata Martin dikutip Daily Mail, Senin (24/3/2014).
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Nature, hal sebaliknya justru terjadi pada wanita, yang mewariskan maksimal 15 mutasi sel sperma untuk anaknya, tanpa memandang usia.
Untuk membuktikan penelitian ini, para peneliti melakukan survei terhadap enam pria dan enam wanita. Peneliti menunjukan, mereka yang memiliki ayah yang lebih tua, secara konsisten dinilai kurang menarik.
Namun, anak laki-laki yang lebih tua, meski dinilai kurang menarik, cenderung hidup lebih lama dari rekan-rekannya dengan ayah yang lebih muda.
(Abd)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.