Pages

Selasa, 11 Maret 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop the Official Crayola Store

Find art supplies for outdoor play, coloring books for indoor play and lots more. Visit our colorful online store today.
From our sponsors
Perempuan Lebih Terluka Bila Pasangannya Jatuh Cinta Dibanding Bercinta
Mar 11th 2014, 05:00

Liputan6.com, Jakarta Perempuan mana yang ingin diselingkuhi pasangannya. Perempuan ternyata lebih terluka jika pasangannya menjalin hubungan ikatan emosional dengan wanita lain.

Sebuah penelitian menemukan, dua pertiga perempuan mengatakan ikatan emosional lebih menyakitkan dibandingkan seks di luar nikah. Empat perlima perempuan mengatakan lebih cemburu jika pasangannya jatuh cinta dengan orang lain dibanding mencoba posisi bercinta yang berbeda dengan perempuan lain.

Sementara sepertiga perempuan yang mengatakan mereka lebih terluka jika pasangannya menjalin hubungan seksual dengan mantan kekasih, dibandingkan menjalin hubungan emosional seperti dilansir MailOnline, Senin (10/3/2014).

Berbeda dengan pria yang bisa marah besar jika pasangannya ketahuan `tidur` bersama pria lain. Hanya sepertiga yang mengatakan pasangan yang menjalin ikatan emosional dengan pria lain lebih menyakitkan dibanding memiliki hubungan seksual.

Penelitian di Amerika Serikat itu menyurvei 477 orang dewasa dan diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychology. Para peserta ditanya hal yang berbeda tentang perselingkuhan emosional dan seksual. Dan menanyakan mana yang lebih menyakitkan.

Ketika cinta dan perselingkuhan terjadi bersama-sama, perselingkuhan fisik merupakan pengkhianatan terbesar bagi pria, tapi tidak pada perempuan.

"Pria melaporkan bahwa skenario perselingkuhan seksual relatif lebih menyedihkan daripada skenario perselingkuhan emosional, dan sebaliknya pada perempuan," kata penulis penelitian Dr Gary Brase, dari Kansas State University.

Dr Brase menulis dalam jurnal tersebut bahwa perbedaan sikap tersebut lebih kepada kepastian ayah. "Pria tak bisa benar-benar yakin bahwa bayi membawa gen mereka,

"Ini yang membuat perbedaan sensitif terhadap perselingkuhan seksual pada pasangan mereka," kata Dr Brase.

(Abd)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions