Liputan6.com, Depok Tak sedikit masyarakat yang menilai bahwa tayangan televisi saat ini kurang mendidik. Terlebih di beberapa stasiun televisi, menyajikan sebuah acara yang tak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Lantas, apa yang harus dilakukan agar anak-anak terhindar dari tayangan yang tak layak ditonton?
"Pengaruh remote ada pada Anda. Kalau memang tak layak tonton, tukarlah atau bahkan matikan saja. Ya, kalau sudah ditukar masih ada acara yang tak layak ditonton, jalan satu-satunya dimatikan," kata Psikolog Klinis sekaligus Aktivis, Baby Jim Aditya, dalam acara `Diskusi Buku: Sesuai Kata Hati, Wacana Klasik Kehidupan Waria`, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
Menurut Baby, ini merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan untuk membuat hidup lebih damai. Ingin protes pun, dirasa percuma. Sebab, protes yang diajukan masyarakat terhadap stasiun televisi tidak akan pernah digubris sama sekali. Kalau pun kritikan itu dilakukan, hanya bertahan beberapa hari saja, Senin (3/3/2014).
"Protes tidak mempan. Karena orientasi stasiun televisi itu untuk mencari uang. Jadi kalau mau protes, percuma. Mending matiin televisinya," kata Baby menekankan.
Biasanya, protes yang diajukan masyarakat terhadap stasiun televisi adalah konten acara tidak jelas, yang terlalu banyak candaan kasar, dan lawakan yang tidak sesuai. Bahkan saat ini, hampir di semua stasiun televisi, menampilkan tarian yang cukup mengganggu.
Maka itu, Baby mengimbau untuk tidak terlalu pusing memikirkannya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengusir rasa jenuh dan bosan selain menonton televisi, yaitu membaca buku.
"Kalau nonton televisi acaranya nggak bagus, matikan, dan ganti dengan kegiatan lain, baca buku misalnya. Itu jauh bermanfaat," kata Baby menekankan.
(Adt/Mel)
(Melly Febrida)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.