Pages

Kamis, 03 Oktober 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Fun with Brazilian Portuguese

Learn the tips and tricks to speak colloquial Portuguese in a natural and confident manner. Enroll today for just $69!
From our sponsors
Banyak Sarapan Tingkatkan Kesuburan
Oct 2nd 2013, 23:10

Berita Terkait

TEMPO.CO, London - Mengkonsumsi sarapan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan porsi makan malam ternyata bisa meningkatkan kesuburan para wanita yang mengalami masalah dengan menstruasi.

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan waktu makan dan bukan sekadar asupan kalori, bisa mempengaruhi berat badan kita tetapi temuan-temuan itu menunjukkan juga dampak resistensi insulin dan level hormon.

Akibatnya, kata para peneliti seperti dikutip situs Telegraph edisi 2 Oktober 2013, hal tersebut bisa meningkatkan peluang seseorang dengan masalah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) problem menstruasi yang dialami oleh 6-10 persen wanita di usia subur sehingga bisa mempunyai anak.

Dikatakan bahwa PCOS menyebabkan seseorang resisten terhadap insulin sehingga terjadi peningkatan hormon seks pria yang dikenal dengan andorgens sekaligus mengurangi kemampuan mereka untuk hamil.

Para peneliti dari Hebrew University of Jerusalem dan Tel Aviv University meneliti 60 pasien dengan PCOS yang berusia antara 25 tahun hingga 39 tahun selama periode 12 minggu. Masing-masing pasien diminta untuk mengkonsumsi sekitar 1.800 kalori per hari, sedikit di bawah konsumsi harian yang direkomendasi untuk para wanita. Mereka diminta untuk mengkonsumsi sebagian jumlah tersebut di waktu sarapan dan sebagian lainnya saat makan malam.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal Clinical Science ini menunjukkan bahwa mereka yang mempunyai level ovulasi lebih tinggi dalam grup yang mengkonsumsi makanan lebih banyak, umumnya mengkonsumsi 980 kalori, di pagi hari.

Di antara mereka dalam kelompok sarapan banyak ini ternyata mengalami penurunan resistensi insulin sekitar delapan persen dengan level testosteron androgen turun hingga 50 persen. Sebaliknya, tidak ada perubahan pada mereka yang mengkonsumsi makan malam lebih banyak.

"Penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa jumlah kalori yang kita konsumsi setiap hari sangat penting, tetapi waktu mengkonsumsinya juga lebih penting," ujar Prof Oren Froy.

TELEGRAPH |ARBA'IYAH SATRIANI

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions