Konsumsi Makanan yang Dibakar, Waspada Ancaman Kanker Oct 23rd 2013, 10:11 Qalbinur Nawawi - Okezone Rabu, 23 Oktober 2013 17:11 wib  Sel kanker, (Foto: topnews) MENGONSUMSI makanan yang dibakar sah-sah saja dilakukan. Hanya saja, sebaiknya Anda bijak dalam mengonsumsinya. Jika tak sepenuhnya bisa menghindari, batasilah mengasup makanan yang diolah dengan cara dibakar. Pasalnya, ancaman penyakit kanker menghantui. Hal itu seperti disarankan Dr. Ronald A. Hukom, MHSc, SpPD-KHOM, dari Divisi Hematologi & Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dia menjelaskan, kendati untuk sel kanker berproses menjadi tumor butuh beberapa tahun bukan berarti seseorang menyepelekan segala hal yang bisa meningkatkan risiko kanker. Misalnya saja yang perlu dibatasi ialah mengonsumsi makanan yang dibakar dimana dapat membuat seseorang mengalami kanker bagian pencernaan dan kerongkongan. "Makan makanan yang dibakar, contohnya sate, atau spesifiknya bagian-bagian gosong yang ada di dalamnya bisa memicu seseorang mengalami kanker. Umumnya kanker pencernaan bagian atas, kanker kerongkongan dan lambung. Kondisi itu bisa terjadi karena ada mutasi dua jenis senyawa penyebab kanker yang bisa terbentuk selama proses pemanggangan makanan, yaitu hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) dan amino heterosiklik (HCA). Tetapi, seseorang bisa menghilangkan PAH-nya dengan membuang bagian yang dibakar atau yang item-item itu," dalam acara yang bertema Breast Cancer Awareness; Early Detection with Spot It Yourself, di F(X) Cone Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2013. Dr. Ronald juga menyarankan untuk tak membiasakan mengonsumsi makanan saat masih panas seperti banyak orang, misalnya makan bakmi dan sup. Hal itu karena itu juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kanker. (ind) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: | |