Dokter, anak saya (10 bulan) kemarin jatuh dari tempat tidur. Duh, rasanya jantung saya mau copot melihatnya. Ia langsung menangis, spontan saya peluk dan terus menenangkannya. Setelah saya periksa semua anggota badannya memang tidak ada yang terluka. Tapi saya khawatir, apakah efek atau dampak dari bayi terjatuh? Terimakasih.
Marina - Lampung
Jawab:
Tiap anak jatuh, pantau posisi saat jatuh, bagian tubuh mana yang terbentur. Bila yang terbentur adalah kepala, pantau 2x24 jam, perhatikan jika terjadi muntah yang semakin sering, kesadaran menurun, benjolan pada samping kepala, lumpuh atau kejang, perilaku abnormal.
Saat ia belajar berguling umpamanya dan orangtua lengah, anak bisa saja terjatuh dari tempat tidur. Untuk itulah manajemen penanganan kasus bayi terjatuh amat diperlukan. Yang pasti, saat si kecil terjatuh, jangan hanya mengkhawatirkan bagian kepala saja, karena semua anggota tubuhnya memiliki risiko yang sama untuk mengalami benturan yang dapat membahayakannya.
Lakukan Observasi
Bila ada minimal 1 dari yang disebut tadi, dianjurkan pemeriksaan CT scan kepala. Tapi kalau tidak ada, dianggap aman. Kalau yang terbentur tulang belakang, pantau pergerakan lengan, tungkai, proses buang air besar dan buang air kecil.
Bila terjadi kelumpuhan, harus segera berobat. Bila yang terbentur perut, pantau tanda perdarahan saat muntah atau buang air besar maupun kecil. Bila ada perdarahan, segera berobat.
Kepala Terbentur Lantai
Di sebelah mana pun benturan terjadi, selama masih di kepala, kita perlu mewaspadainya. Tulang tengkorak bayi masih rapuh dan ia belum memiliki refleks untuk menahan dengan baik.
Kemungkinan yang bisa terjadi, bayi mengalami fraktur atau retak atau patah tulang tengkorak kepala, atau perdarahan di luar tengkorak atau di dalam tengkorak.
Perdarahan di luar dapat ditandai dengan adanya benjol atau memar. Selama tidak ada fraktur, kondisi ini bisa dikatakan tidak parah. Rabalah ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.
Harap diketahui, bila tidak ditemukan benjolan atau memar, tapi bayi menangis (atau justru tidak menangis dan langsung tertidur), tidak sadarkan diri, mengalami kejang atau muntah- muntah (yang menyembur bukan gumoh), ada kecurigaan bayi mengalami perdarahan di dalam tengkorak kepalanya. Segera larikan ke rumah sakit terdekat.
Dada Terbentur Lantai
Kalau tempat mendaratnya datar, kemungkinan risiko bayi untuk cedera lebih sedikit. Sebaliknya, tempat mendarat yang tidak mulus atau ada tonjolan yang tepat mengarah ke dadanya dapat mengakibatkan fraktur atau patah tulang iga atau rusuk yang patahannya dapat mengenai organ paru-paru atau jantungnya.
Untuk itu perhatikan apakah si kecil dapat bernapas secara normal atau tidak. Umumnya jika bagian dada terlebih dulu yang "mendarat", secara alami tangan akan membuat perlindungan terlebih dulu. Karena itu periksa juga kondisi tangan dan bahu bayi. Apakah ada pergelangan tangannya mengalami patah atau adakah sendi yang keluar (dislokasi) dari tempatnya. Periksa juga bagian kepala, khususnya dahi. Biasanya saat mendarat, sekalipun dada terlebih dulu, kepala langsung menyusul membentur lantai.
Sebaiknya:
- Tidur dalam tempat tidur boks, atau kasur biasa diturunkan ke lantai.
- Buat ruang bermain dengan alas matras, dan sekeliling diberi pagar (yang dilapis bantalan tipis) setinggi +/- 75 cm untuk pegangan saat belajar jalan.
Dr. Rianita Syamsu, Sp.ARSIA Hermina Depok
Jl. Raya Siliwangi No. 50
Pancoran Mas Depok, Jawa Barat 16431
Telp: 021-77202525
Faks: 021-7763309
(fik)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.