Jakarta, Agar anak tumbuh sehat dan tangkas pemenuhan gizi lewat makanan sehari-hari memang penting. Selain itu, ada faktor lain yang turut menentukan terpenuhinya gizi si kecil lho, yaitu kesehatan saluran pencernaannya.
Sejak di mulut, proses pencernaan mulai terjadi sehingga makanan pun harus dikunyah, idealnya 32 kali. Setelah itu, selama kurang lebih dua jam makanan bercampur dengan enzim dan dicerna di dalam lambung. Kemudian barulah makanan masuk ke usus kecil, demikian dikatakan Prof. Dr. Muhammad Juffrie, PhD Sp.A(K).
Prof Juffrie menuturkan di usus kecil, karbohidrat dipecah menjadi glukosa sebagai sumber energi. Kemudian protein dipecah menjadi asam amino sebagai pembangun sel. Oleh karena itu, Prof Juffrie menekankan saluran cerna yang sehat mutlak dibutuhkan.
"Dengan saluran cerna yang sehat, protein diubah menjadi asam amino untuk pertumbuhan tulang, otak, dan otot. Kemudian lemak diemulsi empedu dan dipecah jadi asam lemak yang masuk ke darah dalam tubuh dan digunakan untuk menyusun sel," tutur Prof Juffrie dalam Bebelac Relaunch Press Conference di Bunga Rampai Resto, Jl Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, seperti ditulis Kamis (12/6/2014).
Di saluran cerna, probiotik atau bakteri baik yang didapat bayi saat keluar melalui jalan lahir juga berperan untuk menjaga saluran cerna dari bakteri jahat. Selain itu, probiotik juga berguna untuk metabolisme tubuh serta memicu sistem kekebalan tubuh.
Nah, ketua UKK Gastro Ikatan Dokter Anak Indonesia ini menambahkan probiotik juga membutuhkan makanan berupa oligosakarida yang bisa didapat dari ASI. Selain itu, ologosakarida juga bisa didapat dengan mengonsumsi apel, pisang, bengkuang, bawang putih, dan bawang bombay.
Dengan mendapatkan makanan, bakteri baik akan mengahsillan asam lemak rantai pendek yang bisa masuk ke dalam sel lalu memacu mediator yang bisa memicu sel saraf untuk memberi sinyal pada otak.
"Dengan saluran cerna yang sehat, kondisi tubuh dan otak bisa normal. Tetapi jika stres, saluran cerna kita juga akan terganggu akibatnya perut bisa sakit. Nah untuk mengatasinya bisa dengan mengonsumsi probiotik sehingga emosi kita lebih terkontrol," kata Prof Juffrie.
(rdn/up)