Jakarta, Kondisi tubuh pegal sehingga butuh dipijat tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga bayi. Bahkan, sering dianjurkan agar si kecil diberikan terapi pijat bayi. Sebenarnya, apa manfaat dari ritual ini?
"Pijat bayi bermanfaat untuk meningkatkan kedekatan antara ibu dengan bayi. Anak yang mendapat terapi pijat menunjukkan kualitas tidur lebih baik," tutur dr Marissa Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara.
Selain itu, dengan diterapi pijat, bayi lebih tenang dan gembira, koliknya berkurang, lebih banyak menyusu, dan tonus ototnya lebih kuat. Dikatakan dr Marissa, pijat bayi bisa dilakukan segera setelah bayi lahir.
Selain itu, pijat juga bisa diberikan saat si kecil selesai mandi tetapi tidak dianjurkan setelah menyusu karena kondisi perutnya yang sedang penuh. Dikutip dari buku '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak', Rabu (11/6/2014), dr Marissa memberi panduan praktis pijat bayi.
"Dimulai dari pijatan memutar lembut dari wajah, lengan, perut, punggung, dan tungkai bawah. Pijatannya ringan tapi cukup mantap dan jangan menggelitik karena bayi justru tidak nyaman," papar dr Marissa.
Nah, pijat bayi ini bisa dijadikan rutinitas sehari-hari dengan durasi pemijatan 10-30 menit, tergantung respons si bayi. Jika si kecil merasa tenang, lanjutkan pemijatan tetapi jika ia terlihat tegang dan gelisah, tunda dulu sesi pijat bayi.
Selain pijat bayi, spa bayi pun tak ada salahnya dicoba. Sebab, dr Marissa mengungkapkan ada beberapa manfaat spa bayi yaitu memberi stimulasi sensorik dan motorik pada bayi, memperkuat otot dan persendian, memberi kenyamanan pada si kecil, serta menambah kualitas tidur dan nafsu makan si kecil.
Berikut beberapa tips dr Marissa untuk memilih spa bayi yang aman:
1. Perhatikan kebersihan peralatan dan petugas di spa tersebut.
2. Perhatikan cara petugas menangani bayi, apakah melakukan step-step spa bayi dengan lembut dan komunikatif.
3. Perhatikan pula kondisi air dan produk spa yang digunakan, apakah mengandung zat-zat yang aman bagi bayi atau tidak.
(rdn/up)