Jakarta, Anak cerdas dan berperilaku baik merupakan keinginan tiap orangtua. Untuk mencapai hal tersebut orang tua memiliki peran penting di dalamnya mulai dari kandungan hingga anak berumur 6 tahun di mana perkembangan anak paling pesat.
Psikolog dan pengajar di Fakultas PSikologi Universitas Indonesia, Dr Rose Mini mengatakan bahwa pola asuh nantinya akan sangat berkontribusi terhadap kompetensi, emosional, dan intelektual anak. Psikolog yang akrab disapa Bunda Romi lebih jauh menjelaskan pola asuh apa saja yang dapat digunakan dalam mengasuh anak.
"Ada empat pola asuh yang dapat digunakan secara bergantian, tidak ada pola asuh yang paling benar ataupun salah. Orangtua perlu menerapkan keempat pola asuh sesuai dengan situasi, lingkungan, serta kepribadian anak dan orangtua," ujar Bunda Romi, seperti ditulis Minggu (8/6/2014)
1. Pola Asuh Authoritarian (otoriter)
Orang tua berperan sebagai 'bos'. Perilaku anak sangat terkontrol oleh orangtua.
Pola asuh ini tepat digunakan saat orangtua ingin mengajarkan pengetahuan bahasa, matematis, dan moral.
Pola asuh otoriter yang salah dapat menyebabkan kepribadian anak yang terbentuk menjadi mudah cemas, sedih, rendah kepercayaan diri, cenderung memberontak, dan tertekan.Next
(
up/up)