Tangerang - Bekerja shift malam sering membuat Abdurohman Fatansyah (25) makan di malam hari. Tak ayal, bobot tubuhnya pun naik hingga ia sering diejek teman-temannya dengan sebutan doraemon dan kantung air.
Gerah dengan sebutan itu, Abdurohman pun diet dengan mengubah pola hidup dan pola makannya. Kepada detikHealth, pria asal Tangerang ini menceritakan kisahnya sampai sukses turunkan 11 kg bobot tubuhnya dalam waktu empat bulan seperti ditulis pada Sabtu (21/6/2014):
Setelah lulus SMA, saya diterima bekerja di salah satu perusahaan Food & Beverage terkenal di Indonesia. Adanya shift kerja pun membuat pola hidup saya berubah. Jika mendapat shift malam, otomatis saya akan pulang jam 12 malam, dan tak jarang saya jadi lapar sepulang bekerja.
Otomatis saya mengonsumsi makanan berat seperti nasi goreng atau kuetiau. Saat makan siang pun saya cenderung mengonsumsi nasi dan lauk dengan jumlah cukup banyak. Belum lagi kebiasaan ngemil gorengan saat bekerja dan makan junk food ketika hang out bersama teman membuat mulut saya seperti tak bisa berhenti mengunyah.
Alhasil, tubuh saya membengkak. Bobot tubuh yang awalnya 63 kg naik menjadi 76 kg. Hal ini tentu saja sangat menganggu karena badan terasa berat dan ukuran pakaian pun berubah. Lama kelamaan saya mulai malu ketika banyak teman yang meledek saya dan mengatakan saya seperti karung air dan doraemon. Apalagi ketika di dalam forum, saya harus tampil sebagai MC, jelas ini membuat saya sangat minder.
Suatu ketika, saya diterima bekerja di perusahaan dengan jam kerja office hour. Di sinilah pola hidup saya mulai teratur. Dalam suatu meeting dengan Direktur Utama saya mengatakan 'Men sana in corporesano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Jika anda ingin sehat selalu dan panjang umur, makanlah selalu God's Food. God's Food adalah makanan alami dari Tuhan yang tidak bisa diciptakan manusia, seperti Buah dan sayur. Makanlah itu jika anda ingin sehat.'
Hati saya tergugah begitu mendengar perkataan itu. Sejak saat itu saya mulai mengubah pola makan. Pagi hari saya sarapan seperti biasa. Bedanya di siang hari sekitar pukul ketika saya merasa lapar, saya makan buah buahan seperti pepaya dan semangka. Malam harinya, pukul 18.30 saya makan buah seperti pisang dan apel. Selebihnya saya menahan diri ketika lapar di mana saya hanya memperbanyak minum air putih.
Selain itu, satu liter botol air mineral habis saya tenggak setiap pagi. Saya pun mulai rajin ikut futsal karena punya waktu senggang setelah pulang kerja. Tanpa disadari berat badan saya berangsur-angsur turun menjadi 65 kg dari sebelumnya 76 kg. Sampai sekarang saya masih berusaha untuk merutinkan diri menjaga pola makan dan hidup sehat.
(rdn/up)