Pages

Sabtu, 28 Juni 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
The Best Way to Manage your Money.

Start using Mint today to set a budget, track your goals and do more with your money.
From our sponsors
Di Saudi, Kasus Infeksi MERS Terus Meningkat
Jun 28th 2014, 02:15

Jakarta, Jamaah haji Indonesia atau siapapun yang ingin pergi ke negara timur tengah perlu kewaspadaan yang ekstra. Pasalnya kasus penyakit parnapasan menular yang ada di negara timur tengah tersebut belum reda juga.

Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang baru-baru ini menyerang negara timur tengah dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) mengalami lonjakan jumlah kasus.

Lebih dari 100 kasus baru dan 34 meninggal menambah catatan korban infeksi dari virus yang baru terdeteksi muncul pada Juni 2012. Dari awal teridentifikasinya virus hingga hari Kamis (26/6/2014), WHO mengatakan tercatat sudah ada 820 kasus infeksi MERS dan 286 korban meninggal.

Berita terbaru dari pihak Arab Saudi seperti dilansir dari BBC, Sabtu (28/6/2014), masih ada 113 kasus MERS di negara tersebut. 76 pasien sembuh, tiga masih menjalani perawatan, dan 34 meninggal.

Meskipun WHO tidak memberikan rekomendasi untuk membatasi bepergian atau perdagangan ke negara-negara timur tengah, namun WHO menganjurkan untuk menghindari susu unta, daging yang tidak dimasak dengan baik, dan juga urin unta.

Di Indonesia sendiri guna menghadapi bahaya MERS, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan petugas kesehatan di 49 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). KKP yang ditempatkan pada bandara Soekarno Hatta khususnya telah disiapkan untuk menghadapi bahaya MERS lewat simulasi dan pengadaan alat mutakhir.

"Tenda ini adalah tenda khusus, saya kira tidak dimiliki siapapun di Indonesia kecuali KKP. Setiap KKP bandara punya satu. Tendanya itu tekanan negatif yang artinya begitu tenda itu ditutup, lingkungan di dalam tenda akan menekan terjadinya infeksi karena kuman-kumannya tertekan sehingga dalam tenda itu pada prinsipnya aman dari penyebaran. Begitu juga ambulans kami, ambulans yang dipakai itu juga tekanan negatif khusus buat pengangkut pasien infeksi," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Mohammad Subuh, seperti yang telah diberitakan detikHealth sebelumnya.

(up/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
091634_101121_merscov.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions