Meski diet es (The Ice Diet) telah lama dikenalkan ahli gizi, namun kini diet ini kembali disebut karena efektif menurunkan berat badan
Liputan6.com, Jakarta Meski diet es batu (The Ice Diet) telah lama dikenalkan ahli gizi, namun kini diet ini kembali disebut karena efektif menurunkan berat badan.
Pendiri diet yang juga asisten profesor kedokteran di Rutgers University, Brian Weiner, MD, baru-baru ini juga menerbitkan e-book gratis tentang diet es ini. Dalam buku tersebut dituliskan, mengunyah es batu akan memaksa tubuh Anda untuk membakar kalori lebih banyak.
Di situs The Ice Diet itu juga dijelaskan, mengunyah es batu sekitar 4 cangkir dapat membakar sebanyak 160 kalori. Jika Anda melakukan hal ini setiap hari, maka berat badan akan berkurang tanpa mengubah pola makan atau kebiasaan olahraga.
Sementara mengunyah es mungkin terdengar mudah untuk membakar kalori, namun menurut penulis Younger Next Week, Elisa Zied, MS, RD, diet ini bukan cara yang cerdas. "Meskipun Anda dapat kehilangan berat badan, tapi mungkin Anda akan mendapatkannya kembali setelah menghentikan kebiasaan makan es batu," kata Zied, mengutip dari Womenshealth, Jumat (6/6/2014).
Spesialis gigi lainnya, profesor di University of Iowa College of Dentistry, Patricia Meredith mengungkapkan, alasan diet es ini tidak efektif karena mengunyah es dapat membuat retak enamel dan dentin gigi, selain itu Anda juga rentan terhadap gigi berlubang dan membusuk. "Es baru dapat mendatangkan malapetaka yang membuat gigi berlubang. Suhu yang dingin dapat menyebabkan kerusakan pada enamel Anda," kata Meredith.
(Gabriel Abdi Susanto)