mengonsumsi lemak jenuh seperti mentega tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.
Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda hanya mengenal lemak baik ada pada buah avokad atau ikan, sebuah terobosan baru yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine analisis yang menggabungkan hampir 80 studi menemukan bahwa mengonsumsi lemak jenuh seperti mentega tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Demikian dikutip dari Womenshealthmag, Senin (16/6/2014).
Para ahli sepakat, lemak jenuh justru dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. "Penderita penyakit kronis mungkin sering dikaitkan dengan konsumsi lemak jenuh. Tapi penelitian menunjukkan bagaimana mengonsumsi lemak yang benar dan cara pembakaran lemak yang tepat dapat menghindari Anda dari risiko penyakit jantung," tulis peneliti.
Para ahli menunjukkan bahwa 20 sampai 30 persen kalori harian Anda harus berasal dari lemak. Tidak lebih dari 10 persen dari lemak jenuh. Berdasarkan diet 1.800 kalori per hari, antara 40 dan 60 gram lemak harus dikonsumsi setiap hari.
Peneliti menambahkan, lemak jenuh tertentu dapat dimetabolisme oleh tubuh lebih cepat dari yang lain. Ini berarti lemak tidak disimpan sebagai timbunan lemak.
(Gabriel Abdi Susanto)