Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan aksi Kamisan di tengah kabut asap yang menyelimuti kota di depan kantor Gubernur, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau (13/3). Selain menuntut penuntasan kasus-kasus HAM, jaringan solidaritas korban untuk keadilan juga meminta kepada Pemerintah agar secepatnya menyelesaikan permasalahan kabut asap kebakaran lahan dan hutan di Riau. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memberi tip perlindungan diri dari risiko asap kebakaran hutan di Riau. Melalui surat elektronik kepada Tempo, 16 Maret 2014, ia menjelaskan bagaimana menghindari ancaman kesehatan akibat asap, sebagai berikut:
1. Masyarakat perlu menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
2. Apabila terpaksa pergi ke luar rumah atau gedung sebaiknya menggunakan masker.
3. Disarankan untuk lebih banyak dan lebih sering minum air putih.
4. Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung mintalah nasihat kepada dokter. Segera berobat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
5. Selalu berperilaku hidup bersih sehat (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat cukup dan sebagainya.
6. Upayakan supaya polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya.
7. Penampungan air minum dan makanan harus terlindung dengan baik.
8. Perbanyak menyantap buah-buahan yang sebaiknya dicuci sebelum disantap. Kemudian bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik. (Baca juga: 8 Masalah Kesehatan Akibat Asap Kebakaran Hutan)
HADRIANI P