TEMPO.CO, Jakarta - Ada aura magis dari seorang disk jockey. Melalui turn table dan laptopnya, DJ bisa mengendalikan ribuan orang seperti dukun sakti dengan mantranya. Dengan demikian, "kerasukan" massal di lantai dansa pun bisa terjadi. Bukan kesurupan jin, tentu, melainkan musik trance—cabang dari musik dance elektronik yang berkembang pada 1990-an di Jerman. Itulah yang dilakukan DJ asal Belanda, Armin van Buuren, melalui tur bertajuk "A State of Trance 650". Tur ini mampir di Jakarta, Sabtu lalu.
"A State of Trance" (ASOT) merupakan rangkaian tur dunia Armin beserta sederet DJ ternama. Tur ini bermula dari sebuah acara radio yang sudah dibawakan oleh Armin selama 12 tahun dan didengarkan oleh sekitar 20 juta orang. Mengusung tema "A New Horizon", untuk pertama kalinya ASOT mampir di Jakarta setelah tur tahunan ini dimulai pada 2008. ASOT sebelumnya mampir di Moskow, Almaty, Yekaterinburg, Utrecht, Santiago de Chile, Buenos Aires, dan Kuala Lumpur. Tur ini dijadwalkan mencapai puncaknya di Miami, Amerika Serikat, pada 30 Maret mendatang.
Armin memboyong DJ Alex M.O.R.P.H, Andrew Rayel, Paul van Dyk, dan John O'Callaghan ke Jakarta. Nama Armin (DJ terbaik kedua di dunia versi DJ Mag) dan juga Paul van Dyk (kini peringkat 32 dunia versi majalah DJ ternama itu) merupakan daya tarik utama acara ini. Armin adalah "The Oryginator A State of Trance"--begitulah yang tertulis di layar sesaat sebelum dia muncul. Dia adalah inti dari acara ini. Tampil setengah jam sebelum tengah malam setelah Andrew Rayel—yang tampil dengan remix sejumlah nomor populer chart musik seperti Clarity dari Zedd--Armin membuktikan satu hal: musiknya adalah mantra untuk mereka yang hadir.
Muncul dengan nomor hit Save My Night sebagai pembuka, Armin langsung menggeber penonton yang hadir sejak pukul 20.00 WIB. "What's up, Jakarta?" tanya Armin membuka penampilannya. Confetti warna-warni pun meletus dan menyemarakkan malam itu.
Mantra Armin merasuk dari telinga dan menggetarkan mereka hingga ke ujung jari. Armin berhasil mengaduk-aduk emosi penonton—terlepas dari mabuk atau tidaknya mereka sebelum berjoget dalam suasana rave party di Pantai Karnaval Ancol itu. Simak saja bagaimana mereka mengikuti tangan Armin sewaktu nomor hit bertajuk Eat, Sleep, Rave, Repeat diputar. Bak komandan perang, ribuan orang mengikuti gerak tangan Armin yang berdiri di panggung besar penuh LED sebagai takhtanya. Mulut mereka pun meracau meneriakkan kata-kata itu: Eat, Sleep, Rave, Repeat.