KOMPAS.com - Tak salah kiranya Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat menghadirkan lima desainer andalnya di peragaan pembuka dalam pekan mode 'A Touch of Personality in Fashionality 2013'. Didukung oleh iB hasanah card dari BNI Syariah, kelima desainer memberikan koleksi terbaiknya di Hotel Hilton, Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/9/2013).
Diawali dengan Irna Mutiara. Koleksinya tampak sederhana, namun rapih. Dari kesederhanaan gaun dan abaya yang didominasi warna lembut seperti putih, pastel, hijau dan biru laut muncul kesan anggun dan bersahaja.
Irna menambahkan aksen ikat pinggang mini yang melilit tubuh sehingga memberi kesan ramping. Sementara, luaran seperti cape atau jaket warna senada memberikannnya sedikit tampilan lebih gaya.
Kejutan hadir begitu koleksi Eddy P Chandra muncul dengan koleksi yang segar dan dinamis. Ia menampilkan gaun panjang warna hitam dengan dominasi motif kain tradisi yang apik untuk bagian dada. Olahan kain tradisi sangat kental dalam koleksinya kali ini.
Beberapa motif khas batik ditempatkan di beberapa bagian tertentu seperti di bagian dada, melilit di pinggang atau jatuh hanya di bagian depan busana saja. Penempatan ini berpadu dengan warna polos yang senada dengan warna motif. Permainan warna, potongan yang pas, serta tambahan manik-manik dan payet membuatnya menarik.
Lewat Treaserene, Harry Lam mencoba menghadirkan koleksi busana muslim yang juga sederhana. Gaun panjang dan atau abaya warna lembut, dengan bahan yang melambai. Harry memberi perhatian lebih pada bagian dada, pinggang yang diberi ikat pinggang mini, serta bagian lengan. Busana muslimnya mencolok dengan padu padan warna putih dan biru laut serta sedikit aksen motif batik di bagian pinggang.
Namanya mungkin belum begitu mencolok, namun Hennie Noer memberikan koleksi yang juga tak kalah memukaunya. Sesuai dengan tema yang diusung "Light Spring of Batik", Henni mengolah batik sedemikian rupa hingga kemudian menjadi busana muslim batik yang menarik.
Coba saja lihat salah satu koleksinya yang menempatkan batik di beberapa bagian jubah, yang memberi nilai tambah pada busana muslim. Motif-motif ini cenderung di bagian pinggir busana, atau ditempatkan di seluruh bagian belakang busana. Sama seperti Eddy, permainan warna polos dan motif yang senada menjadikan koleksi ini menonjol.
Masih bermain dengan batik untuk busana muslim, Misan memberi kejutan yang memukau. Bertema "Opulance", desainer yang selalu tampil dengan ide yang segar ini, menghadirkan olahan batik Cirebon dengan potongan yang seolah mengambil ciri khas busana Betawi. Ada bagian klasik yang ramping di pinggang lalu rok mengembang. Misan tidak hanya menempatkan motif batik sebagai aksen di beberapa bagian tertentu saja, kadang ia juga menempatkannya di seluruh permukaan busana dari atas sampai ke bawah. Namun permainan motif ini tetap pas dan proporsional sehingga tidak berlebihan.
Melihat peragaan dari lima desainer ini sebagai pembuka, menimbulkan rasa optimistis bahwa Fashionality 2013 sepertinya akan menjadi pekan mode yang menjanijikan. Event ini berlangsung dari 27 hingga 29 September 2013 dengan masih banyak lagi desainer yang bakal menampilkan koleksi terbaiknya.
Editor :
D. Syafrina Syaaf
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: