Pages

Jumat, 14 Maret 2014

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Emosi Bisa Menyebar Secara Online
Mar 14th 2014, 05:07

Berita Terkait

TEMPO.CO, New York - Ada tulisan tentang mood baru di situs media sosial Facebook. Ada baiknya Anda berpikir dan bertanya dulu, apakah benar suasana hati tersebut ingin Anda bagikan ke teman-teman Anda.

Setelah menganalisis sekitar satu miliar update status secara anonim di antara 100 miliar pengguna Facebook pada kurun waktu 2009 sampai 2012, para ilmuwan melaporkan, soal perasaan atau mood bisa menular di dunia maya.

"Jaringan online bisa menyebarkan emosi seperti di dunia nyata," ujar ketua peneliti, James Fowler, profesor bidang ilmu politik dan pengobatan genetik di University of California, San Diego, seperti dikutip Health Day, edisi 13 Maret 2014.

"Untuk setiap posting bahagia yang Anda tulis, akan membuat teman-teman di kota lain menulis satu atau dua tambahan postingan bernada bahagia," ujar Fowler. Sedangkan setiap posting negatif akan ada tambahan satu posting negatif lain dari teman-temannya. "Saya terkejut dengan magnitude efeknya," Fowler melanjutkan. Temuan ini dipublikasikan online di jurnal PLOS ONE edisi 12 Maret 2014.

Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa emosi di dunia nyata bisa menyebar, ungkap Fowler. Sebagai contoh, jika Anda mempunyai seorang rekan kerja yang suka menggerutu, hal itu akan membuat Anda sedikitnya ikut menjadi pemarah juga.

"Di dalam laboratorium, kita secara acak memaparkan beberapa orang kepada satu orang yang berbahagia dan beberapa orang kepada satu orang sedih. Kita bisa melihat emosi yang tersebar," kata dia. Yang kurang diketahui selama ini adalah apakah fenomena tersebut terjadi di dunia maya.

Guna mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, tim Fowler menggunakan program perangkat lunak untuk menganalisis posting yang dilakukan. Hal ini mengukur konten emosional dari masing-masing dan mengklasifikasikannya sebagai positif atau negatif.

Para ilmuwan menghitung posting negatif dan positif dari 100 kota selama tiga tahun lamanya. Kemudian, mereka mencocokkannya dengan sesuatu di media sosial yang tidak bisa dikendalikan seseorang misalnya ketika hari hujan.

Hasilnya, mereka menemukan seperti yang bisa diprediksi, hari-hari hujan meningkatkan posting negatif sebanyak 1,16 persen dan menurunkan posting positif sebanyak 1,19 persen. Mereka kemudian melihat bagaimana posting negatif dari teman-teman di kota-kota yang hujan mempengaruhi teman-teman mereka di kota yang cerah.

Jika misalnya di New York hujan, apakah teman Anda di New York yang memposting sesuatu yang negatif akan mempengaruhi Anda yang tinggal di kota dengan matahari cerah, seperti San Diego? Tampaknya, iya, demikian temuan para ilmuwan.

Menurut Fowler, tampaknya kesenjangan antara dunia nyata dan dunia maya lebih dekat dibandingkan yang kita perkirakan. Salah satu alasannya adalah karena semakin banyak feature online yang mensimulasikan kontak face to face.

Temuan ini, kata Anatoliy Gruzd, director of the social media lab di Dalhousie University in Halifax, Nova Scotia, Kanada, menambah pengetahuan mengenai dunia maya yang selama ini coba dipahami oleh para ilmuwan. Yakni, bahwa emosi bisa menyebar secara online.


HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI

Berita Terpopuler
Rio Dewanto akan Dukung Jerman di Piala Dunia
Disemprit KPI, Kemenkes Godok Aturan Iklan Rokok 
6 Tip Agar Makan Malam Tak Bikin Gendut 
Program WHO untuk Masalah Gangguan Telinga  

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions