Jakarta, Jika studi sebelumnya menyebutkan bahwa jantung pria akan menjadi lebih sehat pasca menikah, maka hasil yang serupa juga didapat pada responden wanita. Ya, studi terbaru dari University of Oxford, Inggris, menyebutkan bahwa wanita yang sudah menikah lebih kecil risikonya untuk terkena penyakit jantung.
Pemimpin peneliti tersebut, Sarah Floud, mencatat bahwa studi ini merupakan kali pertama yang menemukan adanya hubungan antara kondisi jantung dengan status pernikahan seorang wanita, seperti dikutip dari News Max Health, Kamis (13/3/2014).
Untuk penelitian ini, tim Floud menganalisis data dari U.K.'s Million Women Study, yaitu sebuah proyek penelitian kesehatan nasional yang melibatkan lebih dari 1,3 juta wanita berusia 50 tahun ke atas. Para wanita ini diminta untuk mengisi kuesioner kesehatan pada awal penelitian dan dievaluasi kembali 3 tahun kemudian.
Sekitar 734.626 wanita dengan usia rata-rata 60 tahun dari jumlah tersebut dimasukkan ke dalam studi tim Floud. Selama kurun waktu hampir sembilan tahun, 30.747 wanita terkena penyakit jantung dan 2.148 wanita meninggal karenanya.
Setelah dikaji lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa wanita yang belum menikah 28 persen lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang sudah menikah. Diduga kondisi ini muncul karena wanita yang sudah menikah memiliki pasangan yang bisa mendorong mereka untuk menanggapi segala kondisi dan membantu mereka mencari perawatan medis.
"Hasil studi kami menunjukkan bahwa tidak mungkin bahwa risiko kematian yang lebih rendah pada wanita yang sudah menikah adalah karena hal lain, keberadaan pasangan adalah faktor yang paling memungkinkan menjadi penyebab," ujar Floud.
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian wanita di Amerika Serikat, bahkan jumlahnya 5 kali lebih banyak dibandingkan kanker payudara. Yang berbahaya, hampir dua pertiga dari wanita yang meninggal karena penyakit jantung koroner dilaporkan tidak pernah mengalami gejala apapun sebelumnya.
(ajg/vit)