Jakarta, Pacaran ekstrem yang menjurus pada perilaku kekerasan kini mulai terjadi di kalangan remaja. Psikolog mengatakan bahwa penyebab utama terjadinya hal tersebut adalah kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua di rumah kepada anak.
"Di rumah tidak diperhatikan, lalu akhirnya pacaran kan. Nah mereka mikirnya daripada saya di rumah nggak diperhatikan, tidak apa deh ditampar atau dipukul oleh pacar karena masih bisa dapat perhatian, masih bisa dipeluk, dicium atau dielus kepalanya," papar psikolog Asep Herul Gani, S.Psi.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut pada anak, ia mengatakan bahwa kebutuhan anak akan perhatian dan kasih sayang harus dipenuhi oleh orang tua. Sehingga anak tidak akan mencari perhatian dari orang lain, yang dapat menyebabkan anak berpacaran.
Sementara itu, psikolog anak dan remaja Roslina Verauli M.Psi, mengatakan bahwa orang tua harus lebih aware dan paham tentang perilaku pacaran ketika anak menginjak usia remaja. Menurutnya, hasrat ingin pacaran memang akan tumbuh secara alami ketika anak sudah menginjak usia remaja.
"Karena pasa usia remaja mereka akan mengalami ketertarikan pada lawan jenis kan," terang psikolog yang akrab disapa Vera tersebut kepada detikHealth dan ditulis Jumat (14/3/2014).
Oleh sebab itu, Vera menjelaskan bahwa orang tua harus bisa memahami apa saja yang harus dilakukan oleh orang tua agar anak tidak terjerumus kepada pacaran ekstrem. Beberapa hal tersebut meliputi:
1. Penuhi Kebutuhan AnakNext
(
vit/vit)