Pages

Minggu, 02 Maret 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
Gemuk dan Tak Mau Kena Stroke di Usia Muda, Chandra Pangkas Bobot 25 Kg
Mar 2nd 2014, 03:00

Jakarta - Mencegah memang lebih baik dari pada mengobati. Prinsip inilah yang diterapkan oleh Chandra Adi Nugroho (25). Melihat teman dekatnya terkena stroke, Chandra yang tidak ingin mengalami nasib serupa lantas bertekad untuk berubah. Dengan diet sehat, bobotnya berhasil turun 25 kg dalam 3 bulan.

Ingin membagi kisah suksesnya kepada pembaca, pria kelahiran 30 April 1988 ini menceritakan pengalamannya kepada detikHealth, seperti ditulis pada Minggu (2/3/2014):

Waktu itu teman dekat saya terkena serangan stroke. Saya sangat terkejut karena ia masih berumur 21 tahun. Saya pun mencari tahu di internet penyebab dari stroke, ternyata salah satunya adalah obesitas. Obesitas rupanya juga bisa membawa banyak risiko kesehatan lain seperti serangan jantung dan hipertensi. Dari sinilah saya ingin mengubah pola hidup menjadi lebih baik.

Tinggi badan saya 165 cm, tetapi berat badan saya mencapai 70 kg. Nah, karena saya termasuk orang yang malas berolahraga, akhirnya saya pun melakukan cara lain. Saya bergabung dengan klub sepeda. Awalnya saya sempat kewalahan, tetapi lama-lama kegiatan tersebut jadi menyenangkan.

Semenjak rajin bersepeda, olahraga yang saya jalani pun jadi lebih beragam, seperti joging atau futsal. Saya joging minimal 20 menit setiap pagi. Saya jadi terbiasa olahraga dan tak terada berat lagi bagi saya. Saya bahkan sempat ikut lomba olahraga di kampus dan meraih juara 1 untuk lari estafet, serta juara 2 untuk futsal.

Selain berolahraga saya juga mengatur pola makan. Nasi putih yang biasa saya makan diganti dengan nasi merah atau oatmeal. Jika saya harus makan nasi putih, saya akan menguranginya menjadi setengah porsi. Saya juga memperbanyak sayuran dan buah-buahan seperti pisang dan apel, serta menghindari gorengan. Untuk minuman, saya juga menjadi jarang minum minuman manis seperti sirup atau soda. Sebagai gantinya saya memperbanyak minum air putih dan teh hijau.

Hasilnya, berat badan saya yang semula 70 kg sekarang menjadi 55 kg. Tidak hanya penurunan berat badan saja, saya juga jadi lebih gesit dan tidak mudah lelah saat beraktivitas. Sekarang saya membiasakan diri untuk melihat kandungan gizi dari makanan dan minuman yang saya beli. Saya juga menghindari lembur, menjaga agar tidur saya cukup, dan tetap joging selama 20 menit setiap pagi.

(ajg/vta)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
094410_after2.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions