MEMANG miris setiap melihat berita di televisi, selalu ada saja kabar tentang KDRT baik oleh pasangan yang baru saja menikah atau mereka yang sudah lama berumah tangga.
Tak kalah heboh lagi, berita 'kawin cerai' juga selalu menghiasi media masa. Ironisnya, berita kawin cerai justru didominasi oleh publik figur yang seharusnya menjadi panutan oleh masyarakat. Cerita lain yang sering menjadi gonjang ganjing dalam kehidupan rumah tangga adalah isu perselingkuhan.
Dari contoh gonjang-ganjing kehidupan berumah tangga seperti kasus pedangdut Ayu Ting Ting dengan suaminya Hendry Baskoro (Enji) yang rencananya akan menggugat cerai suaminya, setelah Ayu melahirkan sang buah hati.
Berbagai kasus kawin cerai di kalangan artis, nampaknya menarik untuk mempertanyakan kembali apakah nilai-nilai pernikahan masih dianggap sesuatu yang sakral? Apakah niatan seseorang untuk menikah dilandasi oleh hati nurani yang luhur atau sekedar nafsu birahi atau duniawi?
"Pernikahan yang dulu dianggap sakral sudah bergeser. Kekerasan dalam rumah tangga sudah terjadi dimana-mana, malah semakin marak," beber psikolog Melly Puspita Sari, Psi, M, NLPm ketika dihubungi oleh Okezone, beberapa waktu yang lalu.
Melly mengatakan edukasi perempuan Indonesia mengenai hak dan kewajiban dinilai sangat minim. Pasalnya Melly kerap menemukan jika wanita hanya tahu kewajibannya saja, namun hak mereka terkadang terabaikan.
"Wanita Indonesia tuh cenderung tahunya kewajiban, seperti kewajiban melayani suami misalnya, tapi tidak tahu hak mereka. Makanya banyak kejadian KDRT yang menimpa kaum wanita," pungkasnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.