SEBAGIAN ibu ada yang ingin memiliki bayi kembar. Namun, kehamilan kembar tiga kebanyakan tidak direkomendasikan oleh dokter. Apa pasal?
Direktur Morula IVF Indonesia sekaligus Komisaris Utama PT. Bundamedik, dr. Ivan R. Sini, SpOG mengatakan, bila ada pasien yang datang kepadanya, maka dirinya akan memberi tahu risiko dari kehamilan kembar tiga. Menurutnya, setelah diberitahu akan risiko kehamilan kembar tiga, rata-rata pasien akan mengerti.
Lebih lanjut, dr. Ivan R. Sini menjelaskan bahwa kehamilan kembar tiga memiliki dampak risiko yang berbahaya terhadap ibu hamil itu sendiri. Bahkan, bayi pun memiliki risiko karena kehamilan kembar tiga.
"Kalau pada ibu risiko perdarahan lebih tinggi, risiko pre-eklampsia lebih tinggi, yaitu darah tinggi dalam kehamilan, kemudian diabetes. Jadi, semua risiko itu meningkat," jelasnya di RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 20 November 2013.
Sementara itu, dia juga menjelaskan bahwa selain berisiko terhadap ibu, kehamilan kembar tiga juga dapat berisiko terhadap bayi. Risiko terhadap bayi ini menurut dr. Ivan dikarenakan kelahiran prematur.
"Bayi berisiko lahir prematur, kemudian juga kecil, lalu pada bayinya juga bisa terjadi cacat permanen, itu karena kelahiran prematur," jelasnya.
(tty) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.