Jakarta, Tampil modis dengan menggunakan high heels merupakan impian bagi semua gadis, termasuk Mariah Serrano (22). Sayangnya gadis asal Long Island, AS, ini harus mengamputasi kakinya terlebih dahulu untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Mariah terlahir dengan memiliki kondisi club foot. Club foot atau congenital talipes equinovarus (CTEV) adalah suatu kondisi cacat lahir bawaan di mana posisi kaki membengkok ke bawah dan memutar ke dalam.
Bekerja sebagai asisten desainer untuk American Rag membuat keinginan Mariah untuk bisa menggunakan high heels semakin meningkat setiap harinya. "Saya sangat ingin terlihat modis dengan menggunakan high heels, tapi saat itu saya tahu itu tak mungkin," ujar Mariah, seperti dilansir News.com.au, Jumat (29/11/2013).
Sepanjang hidupnya, Mariah tak hanya merasa tak nyaman, ia juga harus berjuang melawan sakit saat berjalan. Saat sekolah, ia juga harus menerima ejekan dari teman-temannya yang sebagian besar selalu menggunakan high heels.
Untuk mengalihkan pandangan orang-orang dari kakinya, Mariah sering celana ketat bermotif mencolok dan bahkan mengecat rambutnya dengan warna merah muda. Keinginannya untuk melakukan operasi memuncak saat pada sat pesta prom ia harus menerima ejekan kembali karena menjadi satu-satunya yang menggunakan flat shoes.
Menemui dokter, Mariah disarankan untuk melakukan amputasi dan menggunakan kaki palsu agar bisa berjalan dan beraktivitas dengan lebih nyaman. "Begitu dokter mengatakan hal itu, saya langsung berpikir operasi ini adalah apa yang saya butuhkan," lanjutnya.
Setelah disetujui oleh pihak keluarga, Mariah pun menjalankan amputasi. Enam bulan kemudian ia pun bisa menggunakan high heels untuk kali pertama dalam hidupnya.
"Saya ingat pertama kali berdiri dan berjalan menapak sempurna. Saya memakai wedges dan itu menakjubkan," ungkap Mariah.
(
ajg/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.