MENIKAH muda adalah sebuah pilihan. Ada orang yang mudah memutuskan segera menikah, namun ada juga yang merasa takut dan belum siap untuk memutuskannya.
Menurut Psikolog Fredrick Dermawan Purba, banyak anak muda yang mengambil keputusan untuk segera menikah, sebenarnya bukan karena keinginan hati, namun emosinya. Hasrat tidak ingin kehilangan orang dicintai dan rasa nyaman yang sudah terjalin dalam hubungan membuat sebagian dari mereka merasa yakin ingin menjalin hidup bersama.
Lalu, apa yang menyebabkan sebagian anak muda merasa takut dan tidak siap menikah di usia muda?
Secara psikologi, banyak anak muda yang belum dapat mengontrol emosinya dengan baik. Meskipun mereka sudah tergolong pada usia dewasa, namun usia bukan jaminan dapat membuat seseorang akan menjadi lebih bijaksana.
Pengalaman pahit kehidupan seperti ini banyak terjadi di kalangan selebriti Indonesia, seperti yang dialami oleh Asmirandah atau biasa dipanggil Andah. Isu seputar agama yang dianut oleh pasangannya Jonas Revanno, akhirnya membawa cerita pahit di kehidupannya. Batalnya menjalin kehidupan rumah tangga bersama merupakan suatu contoh yang membuktikan secara psikologis mereka belum dewasa dalam mengontrol emosinya. Inilah alasan sebagian orang takut melangsungkan sebuah pernikahan.
"Usia bukanlah faktor utama seseorang dapat menjadi dewasa. Pengalaman hidup adalah guru paling berharga yang mengajarkan seseorang tumbuh menjadi seseorang yang bijaksana, dewasa, dan mampu untuk mengendalikan emosi," terang psikolog ramah ini.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.