WANITA yang menderita endometriosis biasanya mengalami kesulitan mendapatkan keturunan. Tak sedikit dari pasien endometriosis memilih program Fertilisasi In-Vitro (FIV) sebagai harapan terakhir. Melihat kondisi itu, sebenarnya apa yang membuat pasien endometriosis sulit mendapatkan keturunan?
Menurut Dr.dr. Taufik Jamaan, SpOG, Ahli kandungan dan kesuburan dari PacHealht, hubungan antara endrometriosis dengan infertilitas dikarenakan efek dari penyakit ini menurunkan kualitas sel telur, sehingga sulit mendapatkan pembuahan atau kehamilan.
"Endometriosis itu adanya kista atau kelenjar dalam perut, sehingga menurunkan kualitas sel telur. Hal itu juga berarti membuat embrio atau calon janin kurang baik. Dan pembuahan sulit terjadi akhirnya," katanya kepada Okezone di Ruang Senat Akademik lantai 2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2014).
Untuk mengatasi kondisi itu sendiri, lanjut dia, tidak ada terapinya. Sebab, penyakit ini memang sudah dikenal sebagai penyakit "penuh nyeri". Dimana saat haid akan mengalami nyeri, sampai berhubungan seksual dan buang air juga mengalami nyeri.
"Endometriosis mungkin bisa diatasi, tapi tetap masih bisa kambuh. Caranya untuk mencoba menyembuhkannya sendiri bisa dengan hamil, hal itu karena selama sembilan bulan tidak menstruasi," terangnya. (ind)