Remaja rentan terjebak pacaran berisiko (Foto: pbase) HASIL Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2002, 2007 dan 2012 menunjukkan peningkatan angka hubungan seks pranikah. Remaja semakin lekat dengan kehidupan seks bebas.
Fenomena tersebut membuat prihatin salah satu dekan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Agustin Kusumayati. Dia menyampaikannya dalam seminar bertema "Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja" di Hotel Mercure, Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.
Menurutnya perilaku seksual pranikah terjadi pada remaja usia 15-24 tahun. Kenyataan tersebut menekankan perlunya upaya mencegah hubungan seks pranikah. Beberapa faktor ditengarai memengaruhi perilaku seks pranikah di kalangan remaja?
"Pertama, keterpaparan terhadap media, baik cetak, radio, dan televisi. Ada pula perilaku dalam berpacaran dan pengaruh teman sebaya," ungkapnya.
Menurutnya, perlu dikembangkan intervensi sistematis tentang seksualitas yang bertujuan mencegah terjadinya perilaku berpacaran yang berisiko. Perlu pula dikembangkan intervensi komprehensif multidisiplin dan lintas sektor yang memberdayakan teman sebaya.
"Usia remaja adalah usia strategis untuk melakukan intervensi promotif dan preventif terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan perilaku seksual. Seperti, anak laki-laki perlu mendapatkan perhatian yang sama banyaknya dengan anak perempuan walaupun anak perempuan lebih banyak yang dirugikan apabila terjadi masalah," pungkasnya. (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.