Jakarta, Selain meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat, penyakit herpes zoster atau cacar ular juga bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi yang nyatanya juga dapat dilakukan oleh orang dewasa, tak terbatas pada anak-anak saja.
"Satgas imunisasi dewasa Papdi pada tahun 2014 mengeluarkan pedoman bahwa vaksin herpes zoster dianjurkan bagi mereka yang berusia 50 tahun lebih dan itu diberikan untuk mencegah herpes zoster atau nyeri pasca herpes," tutur Prof DR dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, FACP dari divisi Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo.
Vaksin ini pun bisa diberi bagi orang-orang yang sudah terkena herpes zoster ataupun belum, demikian ditambahkan Prof Samsu dalam Seminar media '1 dari 3 Orang Berisiko Mengalami Herpes Zoster, Vaksin Pencegahan Diluncurkan' di Bunga Rampai Resto, Jl Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, seperti ditulis Kamis (26/6/2014).
Dikatakan Prof Samsu, herpes zoster atau cacar ular dimulai dengan cacar air. Apalagi di usia 15 tahun 70 persen penduduk Indonesia sudah pernah terpapar virus cacar air, baik yang kemudian sakit dan yang tidak karena kondisi daya tahan tubuhnya kompeten.
Meskipun daya tahan tubuhnya kompeten, virus varicella yang bersembunyi di ganglion bisa bermanifestasi menjadi cacar ular. Ditambah sengan makin bertambahnya usia, imunitas pun rendah hingga terjadi reaktivasi virus varicelaa zoster.
"Seperti saya kena herpes zoster ini usia 28 tahun waktu ambil spesialis, itu dua hari saya nggak tidur. Memang sih, herpes zosternya yang ringan karena mungkin imun sedang turun tapi tidak terlalu parah," tutur Prof Samsu.
Saat ini pun, dewasa muda bisa saja terkena cacar ular karena rendahnya daya tahan tubuh akibat gaya hidup. Oleh karenanya, Prof Samsu menyambut baik bahwa tahun ini BPOM akan mensahkan pemakaian vaksin herpes zoster yang akan disuntikan di bawah kulit. Dalam waktu dekat, vaksin ini mulai tersedia dan cukup dilakukan sekali seumur hidup. Saat penyuntikkan kemungkinan timbul efek samping berupa kulit merah dan nyeri.
"Kami merekomendasikan vaksin ini untuk yang berusia 50 tahun ke atas dan yang mengalami masalah imunokompromais. Perlu juga untuk penyandang penyakit kronis yang bisa menurunkan imunitas seperti diabetes dan sirosis tapi kita masih perlu lakukan kajian lebih lanjut," tutur Prof Samsu.
(rdn/up)