Jakarta, Selama tidak berlebihan, kecenderungan untuk
kepo atau ingin tahu kabar mantan pacar adalah hal yang wajar. Menurut seorang psikolog, ada tanda-tanda tertentu yang bisa dikenali saat seseorang sudah berlebihan
kepoin mantan.
"Sudah tidak wajar itu kalau selalu stalking tiap ada waktu luang, dan sampai mengganggu pekerjaan," kata psikolog dari RS Pluit Jakarta, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, saat dihubungi detikHealth, Selasa (10/6/2014).
Meski tetap tidak menganjurkan, psikolog yang akrab disapa Diana ini menilai wajar bila seseorang merasa penasaran ingin tahu kabar orang yang pernah mengisi hatinya. Yang penting, tidak berlarut-larut dan pada saatnya harus bisa menerima kenyataan bahwa memang mereka tidak berjodoh.
"Masih wajah kalau dilakukan seminggu sekali, dan cukup 1 bulan saja. Lebih dari itu, sudah tidak wajar lagi," lanjut Diana.
Dikatakan sebelumnya, stalking atau memata-matai mantan pacar, termasuk di jejaring sosial, bisa memberikan dampak tidak baik bagi yang melakukan maupun korbannya. Bagi yang melakukan, stalking alias kepo bisa membuatnya makin menderita karena melihat hal-hal yang tidak seharusnya dilihat.
Kecenderungan untuk stalking juga bisa membuat korbannya merasa risih. Kemungkinan untuk tetap berhubungan baik, atau bahkan rujuk, bisa menipis jika yang bersangkutan merasa tidak nyaman karena selalu dimata-matai. Istilahnya, seperti tidak diberi ruang untuk merasa rindu.
(up/rdn)