Jakarta, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang harus diwaspadai terutama di musim pancaroba seperti saat ini. DBD pun kini tak lagi dikenal sebagai penyakit musiman. Kedatangannya selalu tak bisa diprediksi.
Jakarta menjadi salah satu provinsi yang rawan terjadi DBD. Hal ini disampaikan oleh Dr. Dien Emawati, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta saat menjadi pembicara dalam Press Conference ASEAN Dengue Day 2014 di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, seperti ditulis Senin (16/6/2014).
"Angka kejadian penyakit dengue di Provinsi DKI Jakarta dari Januari hingga Mei 2014 adalah sebanyak 5.321 kasus, sementara pada 2013 terjadi 10 ribu kasus selama setahun," jelas Dr.Dien.
Dalam konferensi pers tersebut dijelaskan pula bahwa DKI Jakarta diharapkan mampu bebas dari DBD dalam kurun waktu enam tahun dari sekarang.
"Sejalan dengan program WHO, kami juga menargetkan di tahun 2020 nanti kasus kematian akibat demam berdarah di Jakarta harus nol persen," tambah Dr. Dien.
Pernyataan Dr. Dien itu pun diamini oleh Sanofi Group, sebuah perusahaan farmasi yang concern pada penyakit demam berdarah. Joko Murdianto, General Manager Sanofi Pasteur Indonesia, mengatakan bahwa saat ini timnya tengah berusaha secara aktif dalam mengatasi DBD di Indonesia.
"Saat ini kami tengah membuat sebuah vaksin guna mengobati penyakit demam berdarah dengue. Riset sudah dimulai sejak tahun 1994 dan kini pembuatan vaksin telah berada di tingkat penelitian pada manusia," ujar Joko yang juga menjadi pembicara di ASEAN Dengue Day 2014.
(up/up)