Liputan6.com, Beijing Kecoak sering dianggap binatang yang menjijikkan. Tapi, di China orang sampai membiakkan kecoak untuk digunakan sebagai obat dan kosmetik.
Di Provinsi Guangdong, seorang wanita bernama Yuan Meixia memelihara 100 ribu kecoak. Ia menganggap kecoak peliharannya itu seperti anak-anaknya.
Yuan memelihara kecoak itu di sebuah rumah tua dekat hutan di desanya. Seperti dilaporkan PeopleDaily, Jumat (13/6/2014), Yuan kerap memberikan makanan manis untuk binatang peliharannya itu. "Mereka suka makan pati dan makanan manis," kata Yuan.
Dinding dan langit untuk hidup kecoak itu terbuat dari beton. Saat cuaca terik, Yuan membasahi dinding untuk mendinginkan suhu. Ketika cuaca terlalu dingin, ia menyalakan api di atas kompor untuk memanaskan ruangan. "Mereka paling aktif di malam hari.. Mereka mencari makanan untuk dimakan dan kawin," kata Yuan.
Yuan memberikan kecoak itu makanan dan memisahkan larva dari kecoak dewasa. Ia juga membagi kecoak itu dalam dua tempat yakni kotak dan papan kayu setiap pukul 18.00 waktu setempat. Menurut Yuan, kecoak itu mulai kawin setelah makan dan kecoak jantan mati setelah kawin.
Peternak kecoak berusia 37 tahun itu juga berkerja sebagai petugas farmasi. "Tahun lalu saya melihat sebuah program di CCTV yang melaporkan bahwa beberapa orang di Provinsi Anhui mengonsumsi kecoak untuk tujuan pengobatan. Saya menghabiskan ribuan Yuan untuk mempelajari bagaimana kecoak itu makan di sana selama seminggu. Saya juga menghabiskan 10 ribu Yuan untuk telur kecoak dan mengembangbiakkannya. Sekarang saya memiliki 100 ribu kecoak."
Ketika kecoak sudah tumbuh besar, Yuan akan memisahkan yang dewasa dalam ember stainless steel dan mengeringkannya. Kemudian kecoak itu dimasukkan ke dalam kantong plastik serta menjualnya ke pabrik farmasi di Anhui. Yuan mengatakan kecoak Periplaneta americana, bisa untuk pengobatan antikanker. Ia menjual kecoak itu 300 sampai 400 Yuan (Rp 569 ribu hingga 759 ribu) per 0,5 kilogram. Dan dalam dua bulan, ia bisa memproduksi 5 sampai 10 kg kecoak kering.
"Ini anak-anak saya, bayi saya," katanya.
"Mereka seperti anak-anak, mereka membutuhkan nutrisi yang cukup."
(Gabriel Abdi Susanto)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.