Petugas medis mengambil contoh darah seorang pengunjung untuk diperiksa dan ditentukan golongan darahnya, pada pameran alat kesehatan "Cental Java Health Expo" di Semarang, Jateng. (Antara)
Liputan6.com, Jakarta Daya kreativitas untuk menciptakan penemuan baru terus dilakukan mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya. Seperti yang dilakukan Anang Ma'ruf, mahasiswa jurusan Sistem Komputer di kampus setempat. Berbekal komputer dan printer, Anang menciptakan alat pendeteksi golongan darah berbasis personal computer (PC).
Dengan memanfaatkan alat tersebut, proses pemeriksaan golongan darah dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Hanya membutuhkan waktu 9 detik untuk mendeteksi golongan darah dan hasilnya bisa langsung dicetak atau disimpan di database.
Selain PC dan printer, beberapa perangkat yang digunakan adalah mikrokontroler AT89C51, Reagen, sensor LDR, Solenid, Motor Servo dan Trafo 12 V.
"Dengan memanfaatkan PC dan bantuan software Borland Delphi sebagai output tampilan, dan printer sebagai media output akhir pada alat pendeteksi golongan darah telah menunjukkan hasil yang sesuai dengan perencanaan." ujarnya seperti dikutip dari darmajaya.ac.id, Kamis (12/5/2014).
Anang menambahkan, perancangan pada sistem ini terdiri dari dua tahapan, yakni proses dan hasil. Tahapan proses digunakan untuk mengambil hasil atas input keadaan darah. Sedangkan hasil menampilkan kondisi dan keadaan darah yang dapat dicetak sebagai hasil output akhir.
"Prosesnya, pertama letakkan darah yang dideteksi pada wadah pendeteksi darah, lalu hidupkan alat pendeteksi golongan darah. Tekan tombol push button, lalu tekan scan. Pada tahap ini alat bekerja. Di sini motor servo akan mengaduk darah dan reagen hingga tercampur, kemudian sensor LDR akan membaca reaksi darah apakah menggumpal atau tidak" paparnya.
Hasil pembacaan sensor LDR akan disamakan oleh database yang tesimpan di database yang tersimpan di mikrokontroler AT89C51 untuk menentukan golongan darah yang telah di uji coba.
"Kemudian hasilnya dikirim ke aplikasi yang terdapat pada PC, sehingga penguji dapat mengetahui golongan darah yang telah diuji coba, apakah golongan darahnya A, B, AB atau O. Waktu yang dibutuhkan dalam satu kali mendeteksi golongan darah hanya 9 detik dan hasilnya bisa langsung di print atau disimpan di data base." ujar mahasiswa asal Lampung Timur ini.
Selama proses menciptakan alat pendeteksi golongan darah, Anang mendapatkan pendampingan dari dosen pembimbing Abdi Darmawan, S.T.,M.T.I. Dia berharap alat dan penelitiannya ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi institusi kesehatan yang membutuhkan.
Rektor IBI Darmajaya, DR. Andi Desfiandi, SE. MA, mengatakan, dalam hal penelitian, mahasiswa IBI Darmajaya memang dituntut untuk kreatif menciptakan penemuan-penemuan baru. Diharapkan penemuan tersebut, nantinya dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami mendorong dosen maupun mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian. Selain mengembangkan keilmuan mereka, penelitian diharapkan dapat menciptakan penemuan-penemuan baru yang nantinya bisa dimanfaatkan bagi masyarakat. Kami sendiri berkomitmen untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian" kata Andi.