London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek kembali mengangkat citra makanan khas Indonesia dalam Namibia Tourism Expo (NTE) 2014 dengan mengusung tema "Taste of Indonesia" yang digelar di Windhoek Showground sejak tanggal 4 hingga 7 Juni .
Tema ini diperkenalkan kepada masyarakat Namibia, karena KBRI Windhoek memperkenalkan beberapa ikon "Kuliner Indonesia" yang saat ini sedang giat dipromosikan Pemerintah Indonesia melalui "30 ikon kuliner" ke seluruh penjuru dunia termasuk Afrika dan Namibia, demikian Counsellor PF Ekonpensosbud KBRI Windhoek,Pramudya Sulaksono kepada Antara London, Sabtu.
Taste of Indonesia yang digelar oleh KBRI Windhoek kali ini mengusung konsep ala Warung Makan Indonesia. Dengan bantuan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Windhoek menyajikan makanan khas Indonesia seperti ayam bumbu rujak, nasi goreng, mie goreng, rendang daging, soto Lamongan, nasi putih, putu ayu, dadar gulung, sosis Solo, lumpia ayam, wedang jahe, bakwan sayur/jagung, pisang goreng, kolak, martabak dan cheese stick.
Konsep Warung Makan Indonesia yang ditampilkan KBRI dalam NTE 2014 membawa suasana pameran seolah-olah pengunjung pameran sedang berwisata ke Indonesia, lengkap dengan nuansa dan ornamen khas Indonesia sambil mencicipi makanan khas Indonesia dan mendengarkan alunan musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia seperti degung Sunda, gamelan Jawa, Bali dan lain-lain.
Menurut Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Republik Namibia merangkap Republik Angola, Agustinus Sumartono, mengatakan citra makanan Indonesia tidak kalah dengan makanan dari negara lain.
Makanan Indonesia yang diracik dengan berbagai macam bumbu dan diolah dengan berbagai macam metode mengangkat Indonesia sebagai negara yang dikenal kaya akan rasa melalui aneka ragam kuliner.
Dengan ikon kuliner Indonesia ini diharapkan Indonesia lebih dikenal dan dapat menarik wisatawan manca negara berkunjung ke Indonesia. Selama pameran Warung Makan Indonesia mendapat banyak perhatian dan dikunjungi warga setempat, khususnya masyarakat Namibia keturunan Eropa seperti Jerman, Belanda dan lainnya.
Beberapa dari mereka yang pernah ke Indonesia dengan antusias menikmati makanan-makanan yang disajikan karena rindu dengan cita rasanya makanan Indonesia yang terkenal spicy dan cenderung dan bercita rasa pedas.
Keramahtamahan yang ditunjukkan oleh staf KBRI yang mengenakan pakaian tradisional juga membuat pengunjung sangat terkesan dengan Indonesia dan berkeinginan untuk melalukan perjalanan wisata ke Indonesia.
Stan Warung Makan Indonesia menggelar demo memasak (live cooking) makanan khas Indonesia kepada pengunjung seperti demo pembuatan nasi goreng dan mie goreng yang diperagakan dua chef Indonesia yakni Chef Oky Indrawanto dan Chef Jaeni Aspuri.
Keduanya menunjukkan kebolehannya dalam memasak makanan Indonesia sekaligus menjelaskan masakan Indonesiapun dengan mudah dan dapat dimasak oleh siapa saja dengan bahan-bahan yang tersedia di Namibia.
Untuk menarik perhatian pengunjung, stan Warung Makan Indonesia juga mengadakan pertanyaan melalui kuiz dengan memberikan berhadiah berupa tiga buku resep ekskusif makanan Indonesia hadiah dari Ketua DWP KBRI Windhoek, Ibu Tri Astuti Sumartono.
Selain itu stan Warung Indonesia memberikan berbagai macam cindera mata berupa kerajinan tangan asli Indonesia. Selama pameran stan Indonesia juga membagikan brosur-brosur pariwisata Indonesia.
(H-ZG/O001)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.